. Seperti sudah sama disaksikan, dalam pertandingan final sepakbola SEA Games XXVI tadi malam (Senin, 21/11) Timnas Indonesia dikalahkan Timnas Malaysia lewat adu pinalti setelah bermain imbang 1-1 melewati babak perpanjangan waktu.
Seperti juga sudah diketahui, tak sedikit suporter Garuda Muda yang menitikkan air mata menerima kekalahan pahit itu.
Utusan Malaysia, harian Malaysia berbahasa Melayu, edisi hari ini (Selasa, 22/11), mengatakan bahwa air mata pendukung Timnas Indonesia itu dapat dipahami.
"Bukan saja tewas di bumi sendiri, malah sudah dua dekade tidak mengecapi kejayaan sejak mereka menang di Manila 1991," tulis Utusan Malaysia dalam laporan berjudul "Syabas Malaysia".
Indonesia bisa saja menjadi juara umum SEA Games XXVI, dan telah meraih lebih dari 170 medali emas. Tetapi, sambung tulisan itu, kehilangan medali emas dalam cabang olahraga sepakbola ada hal yang membuat duka cita.
"Andai mampu merangkul 200 emas sekali pun, luka mereka tidak akan terubat," tulis Utusan Malaysia lagi.
"Tidak mengapa kita ketinggalan pada awal permainan. Wira-wira kita tidak mengalah, sebaliknya mereka bangkit dengan segera untuk menyamakan kedudukan dan seterusnya mengawal permainan, sekaligus membuatkan kira-kira 100.000 penyokong fanatik tuan rumah terdiam."
Bagi Malaysia sendiri, medali emas dari cabang sepakbola itu sesuatu yang luar biasa. Medali emas sepakbola disamakan dengan ibu dari segala pingat atau medali.
Menteri Belia dan Sukan atau Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek, memasang target 60 medali emas. Semestinya, sambung Utusan Malaysia, target itu dapat diraih melalui petinju Muhammad Farkhan Mohd. Tetapi, disebutkan bahwa petinju Malaysia itu "ditumbangkan secara kontroversi" oleh petinju Indonesia, Alex Tatontos.
Sampai hari terakhir SEA Games XXVI ini Malaysia hanya meraih 59 medali emas. Hanya kurang satu dari target pemerintah Malaysia.
Tetapi, demikian Utusan Malaysia, dengan kemenangan di cabang olahraga sepakbola, "ia (perolehan medali emas) sudah lebih daripada memadai. Syabas diucapkan!" [ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: