Menangkal Angkernya Stadion Liberty

Nangkring di peringkat tiga divisi Championship, Swansea naik kasta ke liga Premier ber­sa­ma Norwich City dan Queens Park Rangers. Di kasta tertinggi

Liga Inggris itu, Swansea tam­pil paling menonjol dengan be­lum pernah sekalipun meraih ke­kalahan di kandang sendiri.

Bahkan dari lima laga ka­n­dang, mereka berhasil meraih tiga kemenangan dan hanya dua kali berakhir imbang. Dua ke­menang­an didapat dari tim lang­ganan Liga Premier, Bolton Wanderers dilipat 3–1 dan Stoke City dibekuk 2–0 di Stadion Liberty.

Kesuksesan Swansea mampu meraih catatan bagus di liga pre­mier diyakini pelatih Brendan Ro­gers karena taktik sepakbola prag­matis yang diterapkannya, dengan banyaknya passing dan pe­nguasaan bola. Rogers pun op­timis timnya bisa melewati tim manapun, termasuk tim raksasa seperti Setan Merah.

“Permainan kami amat meya­kin­kan musim ini, banyaknya pas­sing dan penguasaan bola yang kami lakukan, membuat ka­mi berada di level yang lebih ting­gi. Selama kami bermain se­perti ini, kami akan menyulitkan semua tim lawan,” ujarnya.

Kans United untuk meme­cah­kan rekor kandang tak terka­lah­kan Swansea semakin besar se­te­lah mereka akan tampil dengan para punggawa mudanya yang telah sembuh dari cedera, dian­ta­­ranya dua penggawa muda Uni­ted, Tom Cleverley dan Ash­ley Young, sudah pulih dan siap dimainkan.

Cleverley dan Young punya pe­ran penting bagi United. Cle­ver­ley, 22, mengalami cedera eng­kel setelah laga kontra Bol­ton pada 10 September lalu. Ke­tika masa pemulihan, Cleverley tampil pada laga Piala Carling me­lawan Aldershot Town (25/10). Namun, dia kembali cedera dan harus absen pada dua laga terakhir.

Sementara itu, Young meng­alami cedera jempol saat sesi la­tihan jelang laga melawan Ever­ton pada akhir bulan lalu. Pe­main yang digaet dari Aston Villa itu akhirnya harus absen pada dua laga terakhir United. Yakni, melawan Otelul Galati di ajang Liga Champions (2/11) dan menghadapi Sunderland (5/11). Young juga tidak bisa mem­bela timnas Inggris ketika ber­tan­ding melawan Spanyol dan Swedia.

Dengan keunggulan tersebut, dominasi permainan akan tetap menjadi milik United. [Harian Rakyat Merdeka]