RMOL. Kemenangan kedua timnas U-23 di ajang Sea Games tak membuat pelatih Rahmad Darmawan terlalu puas. Menurutnya, akibat faktor panasnya cuaca, timnas bermain dibawah performa. Juga ada 2 PR yang harus dikerjakan: pemain yang terlalu individualis dan mudah terprovokasi.
Singapura yang menjadi laÂwan kedua skuad Garuda Muda mampu digasak lewat skor 2–0 leÂwat duo Papua. Gol cepat Patrick Wanggai saat laga baru berÂjalan satu menit membuka keÂunggulan Indonesia, 15 menit keÂmudian giliran Titus Bonai yang mencetak gol kedua lewat aksi individualnya. Raupan tiga poin kedua membuat timnas untuk sementara memuncaki klaÂsemen Grup A lewat torehan enam poin.
Namun kemenangan ini ruÂpaÂnya tak membuat pelatih RahÂmad puas. RD, panggilannya, meÂlihat penampilan anak–anak asuhnya tak sebagus ketika menÂjalani laga pertama saat menang besar dari Kamboja. Menurut sang pelatih, panasnya laga kaÂrena digelar pada pukul dua siang, memÂpeÂngaruhi kinerja Bonai Cs.
“Saya mengira awalnya seÂbuah keuntungan bagi kami perÂtanÂdingan dilakukan pukul 14.00. Namun ternyata mereka saÂngat kepanasan bermain di siang bolong seperti itu,†ujar Rahmad dalam konferensi pers setelah laga.
Pelatih berkepala plontos itu juga sangat menyayangkan peÂmainÂnya yang sering melakukan aksi individualistis, sehingga sering melakukan kesalahan.
Skor sebenarnya bisa berÂtambah, mengingat fisik pemain SingaÂpura yang kelelahan akibat panas dan menjalani tiga perÂtandingan berturut-turut, serta kehilangan satu pemain setelah Navin Neil Vanu diusir keluar lapangan pada menit ke-23 akiÂbat menampar salah satu pemain Indonesia.
“Setelah salah satu pemain Singapura terkena kartu merah, mereka mengubah pola dari 3-4-3 jadi 4-4-1. Justru kita keÂasyikÂan main individu, padahal kalau mau ambil jarak yang lebar itu pasti permainan lebih efisien. Saya akui kita main hari ini seÂdikit di bawah,†ujarnya, keÂmarin.
ÂSementara itu, pelatih SingaÂpura Slobodan Pavkovic menilai sumber kekalahan timnya akibat gol kedua Indonesia yang diceÂtak Titus dan timnya yang hanya bermain dengan 10 orang.
“Konsentrasi kami buyar seÂteÂlah gol di menit kedua, terlebih setelah striker kami mendapat kartu merah,†ujar Pavkovic.
Di babak kedua, Pavkovic meÂngakui sebenarnya tim Singa MuÂda mampu mendominasi timÂnas Indonesia. Ini setelah PavÂkovic mengubah strategi menÂjadi 4-4-1. Sayangnya tim beÂsuÂtannya tak mampu meÂmakÂsimalkan peluang yang ada.
“Kita tunjukkan mental dan seÂmangat berjuang di babak keÂdua, namun sayang tak bisa menciptakan gol. Kita memang meÂrasakan kurangnya waktu isÂtirahat dan harus bermain dengan cuaca yang cukup terik,†ungÂkapÂnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: