Catat: 2 PR

Indonesia vs Singapura 2-0

Sabtu, 12 November 2011, 08:36 WIB
Catat: 2 PR
timnas U-23

RMOL. Kemenangan kedua timnas U-23 di ajang Sea Games tak membuat pelatih Rahmad Darmawan terlalu puas. Menurutnya, akibat faktor panasnya cuaca, timnas bermain dibawah performa. Juga ada 2 PR yang harus dikerjakan: pemain yang terlalu individualis dan mudah terprovokasi.

Singapura yang menjadi la­wan kedua skuad Garuda Muda mampu digasak lewat skor 2–0 le­wat duo Papua. Gol cepat Patrick Wanggai saat laga baru ber­jalan satu menit membuka ke­unggulan Indonesia, 15 menit ke­mudian giliran Titus Bonai yang mencetak gol kedua lewat aksi individualnya. Raupan tiga poin kedua membuat timnas untuk sementara memuncaki kla­semen Grup A lewat torehan enam poin.

Namun kemenangan ini ru­pa­nya tak membuat pelatih Rah­mad puas. RD, panggilannya, me­lihat penampilan anak–anak asuhnya tak sebagus ketika men­jalani laga pertama saat menang besar dari Kamboja. Menurut sang pelatih, panasnya laga ka­rena digelar pada pukul dua siang, mem­pe­ngaruhi kinerja Bonai Cs.

“Saya mengira awalnya se­buah keuntungan bagi kami per­tan­dingan dilakukan pukul 14.00. Namun ternyata mereka sa­ngat kepanasan bermain di siang bolong seperti itu,” ujar Rahmad dalam konferensi pers setelah laga.

Pelatih berkepala plontos itu juga sangat menyayangkan pe­main­nya yang sering melakukan aksi individualistis, sehingga sering melakukan kesalahan.

Skor sebenarnya bisa ber­tambah, mengingat fisik pemain Singa­pura yang kelelahan akibat panas dan menjalani tiga per­tandingan berturut-turut, serta kehilangan satu pemain setelah Navin Neil Vanu diusir keluar lapangan pada menit ke-23 aki­bat menampar salah satu pemain Indonesia.

“Setelah salah satu pemain Singapura terkena kartu merah, mereka mengubah pola dari 3-4-3 jadi 4-4-1. Justru kita ke­asyik­an main individu, padahal kalau mau ambil jarak yang lebar itu pasti permainan lebih efisien. Saya akui kita main hari ini se­dikit di bawah,” ujarnya, ke­marin.

­Sementara itu, pelatih Singa­pura Slobodan Pavkovic menilai sumber kekalahan timnya akibat gol kedua Indonesia yang dice­tak Titus dan timnya yang hanya bermain dengan 10 orang.

“Konsentrasi kami buyar se­te­lah gol di menit kedua, terlebih setelah striker kami mendapat kartu merah,” ujar Pavkovic.

Di babak kedua, Pavkovic me­ngakui sebenarnya tim Singa Mu­da mampu mendominasi tim­nas Indonesia. Ini setelah Pav­kovic mengubah strategi men­jadi 4-4-1. Sayangnya tim be­su­tannya tak mampu me­mak­simalkan peluang yang ada.

“Kita tunjukkan mental dan se­mangat berjuang di babak ke­dua, namun sayang tak bisa menciptakan gol. Kita memang me­rasakan kurangnya waktu is­tirahat dan harus bermain dengan cuaca yang cukup terik,” ung­kap­nya. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA