Mental Stoner Dipertanyakan

Lorenzo Ragu Bisa Pertahankan Gelar

Jumat, 14 Oktober 2011, 04:11 WIB
Mental Stoner Dipertanyakan
Casey Stoner

RMOL. Pebalap Repsol Honda, Casey Stoner kian dekat menuju gelar juara dunia MotoGP keduakalinya. Namun, kesiapan mental pebalap asal Australia ini mulai dipertanyakan.

Hal itu diungkapkan pengamat MotoGP, Ewan McGregor se­perti dilansir Smh.com.au. Bah­kan, McGregor sampai membuat film dokumenter mengenai men­tal balapan Stoner.

Film dokumenter itu sendiri ber­judul ‘Fastest’. Dalam bagian film tersebut, McGregor mema­sukkan sebuah insiden saat Sto­ner memutuskan tidak mengikuti salah satu balapan MotoGP 2009 yang lalu.

Stoner dikabarkan sempat mun­tah dalam helm dan demi ke­selamatan pebalap lain, dia me­mutuskan untuk mening­gal­kan lintasan. Salah seorang re­por­ter veteran mengatakan; “Sa­lah satu hal yang perlu perta­nyakan adalah mental balapan Sto­ner,” ujarnya.

Kabar muntahnya Stoner di­amini sendiri. Dia mengaku saat itu sedang dalam kondisi tidak fit. “Pada musim 2009, saya me­mang sakit, masalah ini cukup serius dan menghancurkan saya. Tapi, ada beberapa orang yang tidak per­caya. Mereka tidak per­caya, jadi mulai berpikir ini ber­kaitan de­ngan mental,” kata Stoner.

Meski diserang soal mental, Stoner tetap yakin bisa mem­berikan yang terbaik di Sirkuit Phillip Island, Australia yang ju­ga tanah kelahirannya.

“Saya akan selalu kembali le­bih tangguh dan kuat dari se­be­lumnya. Jika ini bukan masalah mental, maka saya tidak tahu apa masalahnya,” ujar bekas pebalap Ducati ini.

“Pada musim 2008, tidak ada kaitannya dengan mental juara. Kami tidak hanya menemukan paket yang tepat di Ducati. Ke­mudian, pergelangan tangan sa­ya bermasalah dan mereka mulai berpikir itu berkaitan dengan men­­tal,” kata pebalap berusia 25 tahun ini.

Sementara itu, juara bertahan Jorge Lorenzo mengaku kesulit­an untuk membendung jalan Stoner untuk meraih gelar juara. Pebalap Yamaha ini hanya bisa menunda pesta perayaan Stoner meraih gelar.

Wajar bila Lorenzo ragu de­ngan kansnya mempertahankan gelar juara. Soalnya, saat ini Lo­renzo tertinggal 40 poin dari sang pim­pinan puncak klase­men, Stoner. “Ini sudah terlambat. Bah­kan, ji­ka saya berhasil me­nang dalam ti­ga lomba tersisa ter­masuk Aus­tralia, itu tidak akan membuat saya dapat mempertahankan ge­lar juara,” kata Lorenzo.

“Saya harus berdoa Stoner ti­dak finis di peringkat kedua pada setiap lomba tersisa, dan dalam pikiran saya, tidak mungkin hal seperti ini terjadi, kecuali ada se­suatu hal yang aneh,” ujar pe­balap asal Spanyol ini.

Ya, peluang Lorenzo untuk mem­pertahankan gelar juara me­mang sangat kecil sekali. Deng­an tiga lomba tersisa, juara Mo­to­­GP 2010 itu harus memenangi se­muanya. Namun, Lorenzo sa­dar sulit melakukan hal itu.

Di tempat terpisah, rider San Carlo Honda Gresini, Marco Si­moncelli mengaku percaya diri bisa naik podium di GP Australia akhir pekan ini. Di Sirkuit Mo­tegi, pebalap berambut kribo itu tampil memukau dengan berha­sil finis di posisi keempat. Pada­hal, pebalap asal Italia itu men­dapat penalti karena melakukan jump start.

“Kini, saya merasa termotivasi dan siap bertarung lagi di Phillip Island,” tegas Simoncelli di Auto­sport.

Simoncelli mengawali musim ini dengan menjanjikan setelah menempati start bagus di bebe­rapa balapan beruntun. Sayang, dia baru merasakan satu kali naik podium (ketiga), karena kerap ter­jatuh yang membuatnya terce­cer di posisi belakang.   [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA