Saat ini, rider Yamaha itu menÂduduki posisi kedua dengan nilai 224 atau terpaut 35 poin dari StoÂner. Lorenzo mengaku harus berÂjuang ekstra karena memangkas jarak dari Stoner tidaklah mudah.
“Stoner memang luar biasa, taÂpi saya belum menyerang untuk mendekati jarak selisih poin,†kata Lorenzo.
Menurutnya, atmosfir publik di Sirkuit Aragon diharapkan daÂpat menjadi motivasi lebih bagi pebalap asal Spanyol ini untuk terus meneror Stoner dan ‘kroni-kroninya’ di tim Honda.
“Trek Aragon sangat modern dengan fasilitas yang luar biasa, dan senang rasanya bisa berada di sini di mana sambutan hangat publik seÂlalu menyertai,†kata Lorenzo.
Seri ke-14 ini akan menjadi saÂlah satu seri penentu di lima lomÂba terakhir. Apakah Lorenzo daÂpat mempertahankan konsistenÂsiÂnya menggeber YZR-M1 dan teÂrus meraih poin penuh. Karena raiÂhan 25 poin (poin untuk poÂdiÂum pertama) akan sangat vital, terÂutama untuk empat seri terÂakÂhir di musim ini.
“Kejuaraan musim ini sudah berÂlangsung ketat sejak awal muÂsim. Bahkan, pada pra-muÂsim, saya selalu tahu akan hal itu. Saya memang sempat melakuÂkan keÂsalahan, juga meraih seÂjumlah keÂmenangan hebat, dan saya seÂkarang masih 35 poin di belakang Casey,†tambah Lorenzo.
Sementara itu, Stoner tidak mau sesumbar. Pebalap asal AusÂtraÂlia itu malah meÂrendah bahwa diÂrinya masih butuh belajar mempelajari Aragon. Padahal musim lalu, StoÂner naik podium tercepat dengan motor Ducati.
“Kami menjalani balapan deÂngan baik di tahun lalu, terutama terkait fakta bahwa kami meÂngÂambil langkah besar dalam seÂtiÂngan motor. Musim ini, kami tiÂba di sana dengan motor yang beÂnar-benar beda, jadi banyak hal yang harus dipelajari di <I>free praÂctice pertama, menyetel girÂboks dengan tepat dan hal lainÂnya seÂcara umum,†kata Stoner yang kiÂni membela Repsol Honda.
Stoner malah mengakui kalau Aragon bukanlah salah satu sirÂkuit favoritnya. Dia pun meÂwasÂpadai tandemnya, Pedrosa yang disebutnya punya potensi mereÂpotkan jalannya menuju podium pertama.
“Trek di Aragon bagus, tapi itu buÂkan salah satu sirkuit favorit saya. Saya merasa motor saya bisa sedikit lebih cepat,†ungkap Stoner.
Namun, melihat penampilan Dani Pedrosa di Aragon tahun laÂlu, Stoner pun yakin dia bisa kemÂbali tampil dengan baik berÂsama Honda tahun ini. “Tahun ini kami tiba di sana dengan moÂtor yang sama sekali berbeda seÂhingga kami memiliki banyak hal untuk dipelajari di FP1. MeÂnyetel gearbox, dan beberapa hal lain secara umum. Akan menarik tampil di sana bersama Honda,†ungkap Stoner.
Sementara itu, gangguan lisÂtrik yang terjadi di Sirkuit AraÂgon, membuat latihan bebas keÂdua dibatalkan. Kondisi tersebut membuat kecewa para pebalap, termasuk pebalap Ducati, ValenÂtino Rossi.
Rossi mengaku kecewa karena pihaknya tengah menyempurnaÂkan setingan baru motor yang akan dipakai di balapan akhir pekan ini. Dengan pembatalan latihan bebas kedua itu otomatis The Doctor tidak dapat mengetaÂhui perkembangan penyempuraÂan setingan tunggangannya di linÂtasan pacu sesuai dengan jadÂwal yang seharusnya.
Kondisi ini membuat Ducati keÂkurangan waktu untuk terus mempelajari setingan yang akan digunakan pada ajang lomba MingÂgu (18/9). Penyelenggara memberi gantinya, yaitu perpanÂjangan waktu menjadi 75 menit dalam latihan bebas terakhir yang digelar Sabtu (17/9). Namun hal itu tetap membuat Rossi kecewa.
“Setiap orang pasti merasa ruÂgi bila kehilangan waktu. Di sini kami merasa sangat rugi karena kaÂmi dalam kondisi harus menÂgeÂÂnal lebih dalam mengenai setiÂngan motor ini,†kata Rossi. [rm]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: