JUARA AS TERBUKA 2011, RAIH GELAR GRAND SLAM PERTAMA

Stosur Dipuji PM Australia

Gara-gara Kata Kasar, Serena Terancam Hukuman

Selasa, 13 September 2011, 01:55 WIB
Stosur Dipuji PM Australia
Saman­tha Stosur
RMOL.Untuk pertamakalinya petenis Australia Saman­tha Stosur berhasil merebut gelar grand slam. Kali ini, dia meraihnya di  Amerika Serikat Terbuka 2011. Petenis tuan rumah Se­re­na Williams 6-2 dan 6-3 menjadi “tumbalnya”.

Partai final yang digelar di Arthur Ashe Stadium, New York itu berlangsung cukup panas. Karena, Serena yang meraih tiga kali juara AS Terbuka marah-ma­rah kepada wasit yang me­mim­pin pertandingan. Sementa­ra Stosur tetap tenang.

Stosur menjadi petenis putri per­tama Australia yang meraih gelar di New York sejak Margaret Court pada 1973 dan yang pertama me­menangi grand slam sejak Evon­ne Goolagong yang menjadi jua­ra Wimbledon 1980. Selain itu, ini menjadi final grand slam ke­dua sepanjang kariernya setelah ke­luar sebagai runner-up di Pran­cis Terbuka musim lalu.

“Saya mengalami salah satu hari terbaik saya dan saya sangat ber­untung karena memper­oleh­nya di New York. Sejak saya mu­lai bermain, berada di sini adalah mimpi saya suatu saat nanti,” ka­ta Stosur.

Meski sukses menjadi juara de­ngan kemenangan dua set lang­s­ung, tidak membuat Stosur jumawa. Dia tetap memuji pe­nam­pilan Serena.

“Dia (Serena, red) adalah pe­tenis hebat, seorang juara dan su­dah melakukan hal-hal hebat un­tuk olahraga ini,” pujinya.

Atas kesuksesan tersebut, Per­dana Menteri Australia, Julia Gil­lard secara khusus memberi­kan ucapan selamat kepada Sto­sur yang meraih grand slam.

Gillard mengatakan, kemena­ngan tersebut akan bisa mendo­rong petenis-petenis lain di ne­garanya untuk meniru ke­ber­ha­silan Stosur. “Selamat ke­pada Sto­sur. Ini merupakan pres­tasi be­sar dan menunjukkan ma­sa de­pan tenis di Australia terus me­ningkat,” ujar Gillard.

Kemenangan ini juga mem­bawa kebahagiaan besar di ke­luarga Stosur. Ayah Stosur tidak bisa menyembunyikan kegembi­ra­annya setelah mengetahui putri­nya berhasil mengalahkan Serena.

“Itu semua merupakan prestasi luar biasa baginya dengan men­juarai grand slam,” kata ayah Stosur, Tony, kepada radio Aus­tralia, ABC dari rumahnya di Gold Coast, Australia.

Sementara itu, Serena yang di­dera kekalahan tidak berkomen­tar banyak. Bahkan, dia berkilah sedang mengalami masa pe­nyem­buhan dari cedera dan me­ra­sa beruntung dapat melakoni laga hingga final.

Yang lebih menyakitkan, Se­rena terancam mendapat huku­man akibat melontarkan kata-kata kasar kepada wasit yang me­mimpin pertandingan. Huku­man­nya, larangan mengikuti grand slam berikutnya.

Pihak panitia penyelenggara AS Terbuka mengatakan, akan mela­kukan penyelidikan kepada peraih 13 gelar grand slam itu. Saat itu, Serena mengeluarkan ka­ta-kata ka­sar, kemudian wasit Eva As­deraki memotong nilainya.

“Kau luar kendali. Kau pem­benci. Anda hanya di dalam, ti­dak memperhatikan. Sungguh, bah­kan Anda tidak menatapku,” hardik Serena saat itu.

Tidak hanya itu, adik Venus Wil­liamns itu menolak untuk ber­jabatan tangan dengan para wa­sit pada akhir pertandingan.

Saat ditanya pada konferensi pers apakah dia menyesali kata-kata yang sudah dilontarkannya ke­pada wasit, Serena hanya men­jawab “Saya bahkan tidak ingat apa yang kukatakan. Itu hanya terjadi spontan di luar sa­na. Kurasa aku akan melihatnya di YouTube,” ujarnya.

Wasit turnamen Brian Earley mengatakan akan melihat reka­man­ kejadian dan berbicara de­ng­an wasit Asderaki. Pihak Aso­siasi Tenis Amerika Serikat akan me­nge­luarkan keputusan secepat­nya.

Ini merupakan kedua kalinya bagi Serena melakukan serangan verbal kepada wasit. Pada AS Te­r­buka 2009, dia mendapat hu­kuman yaitu denda 82.500 dolar atau Rp 700 juta saat mengha­dapi Kim Clijsters. [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA