Lutut Bengkak Bikin Kido-Hendra Mundur

Taiwan Super Series Masters

Jumat, 07 Januari 2011, 05:59 WIB
Lutut Bengkak Bikin Kido-Hendra Mundur
Markis Kido/Hendra Setiawan
RMOL. Pasangan ganda putra terbaik Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan mundur dari turnamen bulutangkis Taiwan Super Series Master. Mereka menelan kekalahan kedua pada laga kedua Grup B.

Di laga tersebut, Kido/Hendra ha­rus menyerah dari pasangan Ko­rea Selatan, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae dalam kurun wak­tu em­pat menit. Perain medali emas Asian Games 2010 itu me­mu­tus­kan wal­kover saat kedudukan 8-3 untuk keunggulan Jae Sung-Yong Dae.

Kekalahan Kido-Hendra di la­ga tersebut, disebabkan  Hendra mengalami cedera pada lutut. “Hendra lututnya sakit,” ujar Ki­do seusai pertandingan.

Sebelumnya, mereka juga me­nyerah di partai pertama dari pa­sangan Denmark, Carten Mo­gen­sen/Mathias Boe 12-21, 21-23 pada hari Rabu (5/1).

Hendra mengaku lututnya meng­alami bengkak saat meng­ikuti Asian Games November lalu, masih belum pulih. “Sa­yang lutut,” kata Hendra mengo­men­tari lututnya yang bengkak.

Kido juga mengatakan hal yang sama. “Memang sejak Asian Games belum sembuh, terus dia paksa tetap bermain di Kejurnas (Oktober) dan Hong Kong Super Series (Desember), jadi makin bengkak lututnya. Sekarang sudah tidak kuat, me­nyerah dia,” ujarnya.

Selain menyerah pada per­tan­dingan tersebut, Kido/Hendra ju­ga memutuskan mundur dari tur­namen yang seharusnya menjadi pe­nutup musim kompetisi Super Series 2010. Mereka juga sudah menarik diri dari Malaysia Super Series yang akan berlangsung 18-23 Januari 2011.

“Untuk Korea (25-30 Januari) se­mentara masih terdaftar,” lan­jut Hendra mengenai tur­namen Korea Super Series Premier ber­hadiah 1,2 juta dolar AS yang akan digelar untuk pertama kalinya.

Pada kesempatan sama, tung­gal putra Taufik Hidayat meng­ikuti jejak Kido-Hendra yaitu mundur dengan dua ke­kalahan. Bekas pemain pelatnas itu me­mutuskan mundur di per­tengahan set kedua menghadapi ung­gulan kedua dari China, Chen Long saat kedudukan 21-15, 14-11.

Sejak set kedua, Taufik terlihat ti­dak mampu bergerak dengan be­bas dan kerap memegang lu­tut­nya yang tampak bermasalah. Saat be­rita ini diturunkan, belum ada ke­pastian apa alasan Taufik mundur.

Kini, harapan Indonesia untuk me­­raih gelar di turnamen ber­geng­si ter­sebut, ada pada ganda cam­­­puran. Pasangan Vita M­a­rissa-Hen­dra Apriadi Gunawan me­metik kemenangan kedua setelah mengalahkan pasangan Po­lan­dia, Robert Mateusiak/Na­diezda Zie­ba 21-14, 17-21, 24-22.

Kemenangan Vita-Hendra di raih tidak mudah. Pasalnya, me­reka harus bertarung ekstra ketat se­lama 54 menit untuk meraih ke­menangan lewat rubber set. Di set pertama, Vita-Hendra tampil do­minan dan menang 21-14. Na­mun, Mateusiak-Zieba bangkit di set kedua dan berhasil me­mak­sakan set ketiga usai menang 21-17.

Di set penentuan, pertarungan se­ngit pun tak terbendung. Kejar mengejar angka terus terjadi sehingga harus dilakukan deuce untuk menentukan pemenang. Beruntung, penampilan solid ditampilkan Vita-Hendra di masa yang krusial ini. Mereka pun berhasil menang 24-22.

Dengan dua kemenangan yang di­raih, praktis Vita/Hendra me­miliki kans yang cukup besar un­tuk bisa melenggang ke se­mi­final. Mereka untuk sementara me­mimpin klasemen Grup B dengan raihan dua poin hasil dari dua kemenangan. Untuk menga­mankan langkah ke semifinal, Vi­ta/Hendra dituntut meraih ke­menangan atas pasangan Korea Selatan Ha Jung Eun-Ko Sung Hyun di pertandingan terakhir hari ini (Jumat, red).

Sementara itu, harapan juga me­­liputi pasangan ganda putri Greysia Polii-Meiliana Jauhari. ­Se­­telah menelan kekalahan di la­ga pertama, mereka kembali bang­kit dan memetik keme­nang­an pertamanya mengalahkan pa­sangan gando-gado Rusia-Bul­garia, Anastasia Russikikh/Petya Nedelcheva 21-18, 21-14.   [RM]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA