Gagal Maning, Honda Mau Dicap Merek Gagal

Kritikan tersebut diungkapkan be­kas pebalap GP 500, Kevin Sch­wantz seperti dilansir MCN. Per­nyataan Schwantz cukup ber­ala­san, pasalnya sejak naik kelas 800cc, Honda belum pernah me­raih gelar juara dunia. Terakhir Honda merasakan manisnya ge­lar juara pada musim 2006 melalui Nicky Hayden.

Untuk musim depan, Honda sudah menyiapkan trio pe­ba­lap­nya yakni Dani Pedrosa, Andrea Dovizioso dan Casey Stoner yang baru bergabung setelah se­belumnya membela Ducati.

“Jika Pedrosa dan Stoner tidak mam­pu membawa Honda me­nyo­dok barisan depan dan men­jadi juara dunia, mungkin me­reka butuh sosok yang mampu membawa Honda berprestasi,” ujar Schwantz.

Pebalap Amerika Serikat itu ju­ga menilai, performa Honda dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami penurunan drastic. Bahkan, prestasi tim berlambang ‘Sayap Mengepak’ itu semakin terpuruk sejak ditinggal Valentino Rossi yang hijrah ke Yamaha tahun 2004.

Sementara itu, kekecewaan juga tidak bisa ditutup-tutupi oleh bos Repsol Honda, Shuhei Nakamoto atas kinerja anak buah­nya di ajang MotoGP. Mes­ki Honda menempati peringkat ke­dua klasemen kons­truk­tor, pi­hak Honda Racing Cor­poration (HRC) menilai, timnya telah ga­gal mengakhiri dominasi Ya­maha di era 800cc.

Sebenarnya, Honda mem­pu­nyai peluang meraih gelar juara me­lalui Dani Pedrosa yang pe­nam­pilannya ciamik di seeri-seri ter­akhir. Sayang, Pedrosa meng­alami kecelakaan di Motegi dan ha­rus absent di dua seri. Aki­bat­nya, dia harus puas di posisi ke­dua klasemen akhir.  

“Jika Pedrosa tidak meng­ala­mi cedera di Motegi, saya per­ca­ya kami mampu bertarung hing­ga akhir Grand Prix. Sayang in­siden itu terjadi dan saya kecewa dengan hasil akhir tahun ini,” cetus Nakamoto di MCN.

“Namun, kami harus me­ne­ri­ma­nya dan membuat prestasi le­bih baik lagi. Mungkin kami bisa ber­tarung di Motegi dan juga Sepang. Saya tidak tahu, namun saya yakin Pedrosa bisa ber­ta­rung maksimal dalam lomba itu,” pungkas pria asal Jepang itu. [RM]