Hal itu diungkapkan pebalap leÂgendaris MotoGP, Wayne GardÂner melalui blog priÂbaÂdiÂnya. Menurut bekas juara dunia MotÂoGP 1987 itu, alasan Stoner hengÂkang tim Ducati tidak meÂmiliki keinginan untuk berubah atau modifikasi.
“Dia (Stoner) berbicara panÂjang lebar denganku di Phillip Island. Dia bilang kepada saya, bahÂwa orang lain berpikir pabrik (Ducati) melakukan modifikasi seÂcara terus-menerus sepanjang taÂhun. Namun kenyataannya tiÂdak seperti itu,†Gardner seperti diÂkutip
Down Visor, kemarin.
Selain itu, kata Gardner, peÂbalap yang baru naik podium di GP Australia pekan lalu itu curÂhat pada dirinya. Ducati tidak seÂrius mengembangkan motor seÂhingga gagal mempertahankan geÂlar juara yang sudah diraih StoÂner pada tahun 2007.
“Stoner mengatakan padaku, paÂda dasarnya mereka memulai dengÂan apa yang mereka seleÂsaiÂkan. Namun dua tahun terakhir meÂreka tidak pernah serius meÂngembangkan motor begitu muÂsim dimulai,†ujar Gardner meÂnirukan Âucapan Stoner.
“Ducati tidak punya dana atau pun orang untuk merespon maÂsalah yang berkembang seÂpanÂjang musim, sehingga hasil meÂreka belum maksimal,†lanÂjutnya.
Agar tidak terulang, Gardner meÂminta Ducati harus berubah muÂsim depan, terlebih dengan keÂdatangan Valentino Rossi di muÂsim mendatang. Seperti diÂkeÂtahui, Stoner akan memperkuat Honda, kemudian posisinya akan digantikan juara dunia MoÂtoGP tujuh kali, Valentino Rossi yang kini membela Yamaha.
Musim ini, prestasi pebalap dengÂan julukan ‘The Aussie’ itu juga belum maksimal. Stoner gaÂgal merebut kembali gelar juara duÂnia dari Yamaha, dia hanya beÂraÂda di peringkat tiga klasamen seÂmentara dengan 205 poin, diÂbawah pebelap Honda Dani PeÂdrosa yang berada di peringkat keÂdua dengan 228 poin, seÂmenÂtara Jorge Lorenzo (YaÂmaha) yang sudah mengamankan gelar juara dunia kokoh di posisi punÂcak klasemen dengan 333 poin.
[RM]