Games Federation Chief, MiÂke Fennell menyatakan, haÂsÂil tes menunjukkan sprinÂter berusia 24 tahun itu positif menggunakan obat yang diÂlaÂrang Badan Anti Doping Dunia (WADA). “Hal itu sangat disesalkan, karena kita semua berupaya keras untuk menÂcipÂtakan pertandingan yang bersih,†kata Fennell.
Meski demikian, Osayemi maÂsih bisa menyimpan meÂdali emasnya sambil meÂnungÂgu hasil tes uji sampel “B†yang dilakukan hari Senin juga.
Seperti diketahui, Osayemi meraih medali emas setelah Sally Pearson - yang lebih duÂlu mencapai garis finish - diÂdiskualifikasi. Sprinter AusÂtralia itu dianggap melakukan kesalahan saat meninggalkan garis start. Jika hal uji sampel “B†milik Osayemi dinyaÂtaÂkan postif, maka medali emas akan menjadi milik Natasha MaÂyers asal Saint Vincent and the Grenadines.
Dari surat kabar lokal NiÂgeÂria, Vanguard, Kepala FeÂdeÂrasi Atletik Nigeria SoloÂmon Ogba menyatakan bahÂwa Osayemi menenggak zat kiÂmia terlarang itu secara tidak sengaja. “Dia (Osayemi) seÂdang minum obat untuk saÂkit giginya, kami menduga kuat itu yang membuatnya tak lulus doping,†ungkap SoÂloÂmon seperti yang ditulis VaÂnguard.
Sementara itu, Chef de MisÂsion tim Nigeria Elias UsÂman Gora mengaku dirinya sangat terkejut dan kecewa deÂngan adanya masalah doÂping ini. “Para atlet datang ke sini untuk berkompetisi dan mereka semua memiliki seÂmangat positif. Akan sangat disayangkan jika hasil tes keÂdua juga dinyatakan poÂsitif,†ujarnya.
Sebenarnya, prestasi OsaÂyeÂmi memang tidak dapat diragukan lagi. Dia meruÂpaÂkan finalis kejuaraan dunia atlÂetik untuk nomor lari 100 meÂter putri tahun 2007 silam. Setahun setelahnya, Osayemi menÂjadi semifinalis OlimÂpiaÂde Beijing. [RM]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: