Unjuk Kejayaan Si Bongkok Udang

Posisi satu hingga empat di kelas 125 cc MX2 direbut oleh kroser Australia. Kim Ash­ke­nazi, nama yang sudah tak asing lagi bagi pecinta mo­tokros di Indonesia bercokol di posisi pertama.

Meski tergolong sebagai pebalap veteran karena usianya sudah menginjak 36 tahun, Kim mampu memperlihatkan skill yang cakap dan ditopang oleh fisik yang prima.

Empat kali heat yang masing masing heat berdurasi

10 putaran, kehebatan Kim tak ada yang menandingi maka jadilah kroser bongkok udang ini meraih podium pertama dan mengumpulkan total poin 25.

Untuk posisi kedua ditem­pati kompatriotnya Keiron Hall yang mengemas nilai 22, ketiga juga kroser Australia Dean Porter (20) dan keempat Kale Makehem (18). Semen­ta­ra kroser tuan rumah Aldi La­za­roni menempati posisi ke­lima.

“Kroser Anda (Indonesia) se­betulnya memiliki teknik yang cukup bagus dan saya me­ng­alami perkembangan. Mungkin pe­ngalaman bertanding saja yang perlu ditingkatkan. Beda dengan di negara kami banyak digelar kejuaraan motokros,” ujar Kim yang sering mem­bo­yong gelar juara motokros di Indonesia ini.

Nasib sial dialami dedengkot motokros nasional Aep Dadang Sup­riatna. Alih-alih mem­be­rikan perlawanan sengit malah kroser asal Soreang, Jawa Barat ini tidak bisa melanjutkan lom­ba setelah di heat kedua ia terjatuh dan harus disingkirkan pakai tandu dari arena sirkuit.

“Ada yang bergeser di tulang belakang saya. Sakitnya bukan main. Saya harus segera me­la­kukan pemeriksaan pada dok­ter tulang,” keluh Aep me­nye­ringai.

Kroser Indonesia pun tidak kehilangan muka dihadapan pen­dukungnya sendiri. Adalah Aldi Lazaroni yang mampu ber­jaya di nomor Power to Po­wer. Kroser asal DI Yogyakarta di final mampu mengalahkan Kim Ashkenazi dalam lomba dua putaran ini.  [RM]