Ajax memang tampil penuh perÂcaya diri tampil di hadapan para pendukungnya. Tampilnya Luis Suarez memberikan amuÂnisi tamÂbahan bagi tuan rumah unÂtuk membombardir perÂtaÂhaÂnan tim tamu. Sementara Milan juga berÂusaha mencuri skor dari Ajax dengÂan memasang dua bomber aÂnÂyarnya, Ibrahimovic dan RoÂbinho.
Usaha kedua tim untuk memÂperÂoleh keunggulan lebih dulu terÂnyata dimenangkan oleh Ajax. Di menit ke 23, Suarez yang loÂlos dari kawalan ketat bek Milan berÂhasil mengirimkan bola ke Mounir El Hamdaoui. PenyeÂrang asal Maroko tersebut tanpa kesulitan menceploskan bola ke gawang Christian Abbiati.
Sayang, keunggulan tersebut tak berlangsung lama. Lewat seÂbuah umpan yang dilakukan ClaÂrence Seedorf, Ibrahimovic sukÂses menyambutnya menjadi gol penyama kedudukan di menit 37. Skor 1-1 pun tetap bertahan samÂpai laga berakhir.
Seusai laga, Seedorf berÂkoÂmenÂtar bahwa hasil imbang yang diÂdapat Milan karena timnya terÂlalu bergantung kepada IbrÂaÂhiÂmovic. Bintang veteran asal BeÂlanÂda itu merasa kecewa melihat boÂla-bola panjang yang dileÂpasÂkan langsung ke arah bomber jangÂkung tersebut dan tim keÂmuÂdian berharap terjadinya sihir terciptanya gol.
“Saya tidak menyukai aksi yang baru saja kami perlihatkan. Kami terlalu memaksakan bola-bola panjang,†papar Seedorf. “Kami tidak boleh berpikir IbraÂhimovic sebagai solusi di setiap pertandingan,†imbuhnya.
Lain halnya dengan yang diÂsampaikan Wakil Presiden Milan Adriano Galliani. Galliani mengÂaku cukup puas melihat timnya bermain bagus dan meraih hasil seri, namun dia sedikit kecewa karena Milan tidak menang.
“Milan harus lebih klinis di muÂka gawang. Kami harus mulai meraih hasil meyakinkan seperti yang kami minta kepada tim. Bermain baik adalah satu hal, tapi kemenangan lebih berarti,†ucap pria berkepala plontos terÂsebut di
Sportal.
[RM]
.jpeg)
.jpeg)
BERITA TERKAIT: