Mereka berkompetisi menampilkan bakat, pengetahuan budaya, dan kemampuan public speaking untuk menjadi duta muda batik Indonesia.
Sebelum menjadi juara, Gendhis bersama finalis lain menjalani karantina selama empat hari di Hotel Yello Harmoni, Jakarta Pusat, sejak 29 Oktober hingga 2 November 2025.
Dalam masa karantina, para peserta mendapat pembekalan dari para mentor profesional di bidang kepribadian, budaya, dan komunikasi publik. Gendhis mengaku pengalaman paling berkesan selama mengikuti ajang ini bukan hanya soal kemenangan, melainkan kebersamaan antarfinalis.
“Yang paling berharga buat saya adalah pertemanan. Saya bisa bertemu teman-teman dari Papua, Palopo, sampai Sumatera Utara. Kami saling mendukung, tidak merasa bersaing,” ujar Gendhis.
Pada malam grand final, Gendhis tampil membawakan presentasi berbahasa Inggris tentang Batik Jawa Barat, khususnya Batik Bekasi yang menggambarkan kerja keras dan harmoni masyarakat Sunda.
Gendhis kemudian dinobatkan sebagai pemenang utama, disusul Ivy Elizabeth Lea Sahetapy Cox dari Bali sebagai Runner Up 2, Salsabila Niffatul Nasywah dari Palembang sebagai Runner Up 3, Kimloui Shafa Aguin dari Depok sebagai Runner Up 3, dan Facira Izzatunissa Bramado dari Lampung sebagai Runner Up 4.
Gendhis berkomitmen untuk tetap fokus pada pendidikan. Ia menargetkan melanjutkan ke SMA unggulan dan bercita-cita menjadi Putri Indonesia setelah kuliah nanti.
“Sekarang saya ingin fokus belajar dulu. Nanti kalau sudah SMA mungkin ikut ajang seperti Gadis Sampul. Tapi tujuan utama saya tetap jadi Putri Indonesia,” demikian kata Gendhis.
BERITA TERKAIT: