Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, mengatakan asesmen ini penting untuk mengetahui sejauh mana pendidikan agama di sekolah dasar berjalan efektif. “Kami ingin memetakan tingkat literasi keagamaan, agar kebijakan yang dibuat nanti benar-benar berbasis data,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Senin 3 November 2025.
Hasil asesmen ini akan menjadi bahan untuk memperbaiki kurikulum, meningkatkan kompetensi guru, dan memperkuat pembelajaran agama yang moderat dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. “Kita ingin pendidikan agama menjadi sumber nilai dan harmoni, bukan sekadar hafalan,” tambah Amien.
Direktur Pendidikan Agama Islam, M. Munir, menambahkan bahwa pelaksanaan ANLDB 2025 bagi guru PAI akan berlangsung serentak pada 3 - 5 Nopember 2025, melalui aplikasi SIAGA.
“Sebanyak 158.258 guru PAI SD/SDLB akan mengikuti asesmen ini secara daring,” terang Munir. Adapun asesmen bagi siswa kelas 5 SD berlangsung 18-21 November 2025, dengan melibatkan 13.600 siswa sampel dari total lebih dari 41 juta siswa di Indonesia.
Asesmen dilakukan lewat dua metode, tes tertulis untuk mengukur pengetahuan dan kemampuan berpikir, serta tes baca AlQuran untuk menilai kemampuan memahami bacaan.
Munir menambahkan, kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Moderasi Beragama dan BRIN, agar hasilnya memiliki dasar akademik yang kuat.
“Tujuan utama kami adalah memastikan anak-anak memahami dan mengamalkan nilai agama sejak dini. Dengan guru yang berkompeten dan siswa yang berkarakter, kita membangun generasi berilmu dan berakhlak,” tutup Munir.
BERITA TERKAIT: