Diselenggarakan oleh PT Onduline Indonesia dan berkolaborasi dengan IAI Jakarta, OGRA 2025 mengusung semangat inovasi arsitektur berkelanjutan dan ekspresi desain yang menempatkan atap bukan hanya sebagai pelindung, melainkan juga sebagai identitas dan refleksi karakter bangunan.
"Terima kasih untuk semua kerja kerasnya membantu kita bahkan sampai menetapkan topiknya yang berjudul "Expressive Roofing: Beyond Shelter Towards Identity", itu adalah hasil kolaborasi kita dengan IAI Jakarta," kata Country Director PT Onduline Indonesia, Esther Pane dikutip Minggu 19 Oktober 2025.
Menurutnya semua hasil karya peserta pada sayembara OGRA 2025 tidak ada yang dibuat dengan asal-asalan, artinya menurut Esther, ketika proses kurasi di setiap desain tersebut,
expressive roofing-nya kelihatan, para peserta menggunakan pendekatan desain yang sangat bertanggungjawab.
“Profesi kita sebagai seorang arsitek bukan sekadar menghasilkan karya yang bagus dan dikenal, tetapi karya yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, sosial, dan ekologi,” kata Esther.
Sebagai puncak acara, OGRA 2025 mengumumkan tiga karya terbaik yang menonjolkan keseimbangan antara prinsip keberlanjutan dan ekspresi desain atap. Juara pertama diraih oleh Shakkei Art Community Hub karya Kartiansmara Lilih Purnaumbara, disusul oleh Kebun Kota Cik Di Tiro karya Sasqia Nurul sebagai juara kedua.
Kemudian, Double Viel karya Dadi Prasojo berhasil meraih posisi juara ketiga sekaligus dinobatkan sebagai Favorite Winner melalui voting publik di Instagram.
BERITA TERKAIT: