Paman korban, Suwarlan (45) mengatakan, keluarga menerima informasi jika ABP meninggal dunia di sekolah sekitar pukul 11.00 WIB. Korban diduga dikeroyok teman sekelasnya saat jam istirahat sekolah.
"Kata teman-teman sekolahnya, diduga korban bullying. Saat itu kejang-kejang dan mau dibawa ke UKS tapi sudah meninggal dunia," kata Suwarlan saat ditemui di Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer dikutip dari
RMOLJateng.
Jenazah ABP selanjutnya diperiksa di Puskesmas terdekat kemudian dilarikan ke RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo untuk dilakukan autopsi.
"Permintaan kami supaya diautopsi kepolisian, biar jelas penyebab kematiannya. Perut dan dadanya menghitam," kata Suwarlan.
Sementara itu kakek korban, Pujiyo (50) menambahkan, sebelum meninggal, cucunya itu sempat mengeluh sering menjadi korban perundungan teman-temannya akhir-akhir ini. Bahkan, pernah tidak masuk sekolah karena ketakutan.
"Sempat sakit juga karena sering dihina, dikeroyok teman-temannya. Kepalanya sakit dipukuli. Akhirnya kami datangi pihak sekolah dan ABP mau kembali bersekolah," kata Pujiyo.
BERITA TERKAIT: