"Tahap perdana program magang akan dibuka pada akhir September 2025 dengan kuota 50 ribu peserta, dan ditargetkan aktif pada November-Desember 2025," kata Ketua Umum Jarnaspi 08, Iwan Setiawan melalui keterangan elektronik di Jakarta, Rabu 24 September 2025.
Peserta akan ditempatkan di delapan bidang pendukung industri pertambangan, yakni administrasi dan perkantoran, pertanian/perkebunan, peternakan, perikanan, makanan olahan, lingkungan, pakaian dan perlengkapan tambang, serta digital branding.
“Jika berjalan baik, program ini akan berdampak signifikan bagi perekonomian sekaligus stabilitas sosial politik,” ujar Iwan.
Saat ini, Jarnaspi 08 menaungi 50 perusahaan tambang di sektor nikel, batu bara, tembaga, dan logam mulia. Jumlah ini diperkirakan bertambah menjadi sekitar 200 perusahaan dalam waktu dekat.
Iwan optimistis jumlah peserta bisa terus meningkat. Dengan proyeksi lebih dari 1.000 perusahaan tambang bergabung hingga akhir 2025 -- termasuk 200 perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta -- kuota magang diyakini dapat mencapai satu juta orang.
Selain mendukung program magang, Jarnaspi juga mendorong Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempercepat pendaftaran pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) ke sistem Minerba One Data Indonesia (MODI).
BERITA TERKAIT: