Sekitar 5.000 warga dari 10 kecamatan dan 65 kelurahan memadati kawasan Pintu Air BKT, Duren Sawit, Minggu, 21 September 2025. Mereka kompak mengenakan kaos putih, membawa poster bertuliskan penolakan kerusuhan, sekaligus menggelar senam bersama sebagai simbol perdamaian.
“Kita ingin mengabarkan kepada warga bahwa Jakarta Timur baik-baik saja. Jadi warga Jakarta Timur tidak sebagaimana seperti yang orang gadang-gadangkan, Jakarta Timur rusuh. Kita menolak akan kerusuhan, kita menolak akan penjarahan,” tegas Koordinator Masyarakat/Warga Jaktim, Edi Marzuki.
Edi menekankan, deklarasi ini bukan sekadar seremoni, tetapi komitmen agar tragedi serupa tidak kembali terulang. Ia menyerukan agar aparat tidak ragu menindak pihak-pihak yang menjadi biang kerusuhan.
“Kami warga Jakarta Timur khususnya dan umumnya kita mengatakan kepada Indonesia: di mana ada perusuh, tangkap; di mana ada orang yang bikin hoaks, tangkap; di mana ada orang yang menjarah, tangkap dan serahkan kepada yang berwajib,” ujarnya lantang.
Selain menolak kerusuhan, deklarasi ini juga menjadi momentum untuk menyatakan dukungan penuh terhadap program Presiden Prabowo Subianto.
“Ada senam, dan yang kedua adalah acara Jakarta mendukung segala seluruh program Presiden Bapak Prabowo Subianto, itu acara intinya,” sambung Edi.
Dalam kesempatan itu, warga juga bersama-sama membacakan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) versi mereka yakni tangkap para penghasut, perusuh, dan penjarah.
Lalu tolak hoax dan fitnah di media sosial serta maksimalkan program kerakyatan Presiden Prabowo: Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih.
BERITA TERKAIT: