Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi, Informasi, dan Sosial Chiko Hakim mengatakan meski ada unjuk rasa yang berujung kericuhan, kondisi Jakarta tetap terkendali.
Ia menyampaikan bahwa semua pelayanan publik berjalan normal, termasuk Car Free Day (CFD) dan layanan Transjakarta, meski beberapa halte sedang diperbaiki dan layanan digratiskan hingga 7 September 2025.
"Jakarta cukup adem," kata Chiko.
Politikus PDIP itu menekankan pentingnya menjaga persatuan, keberagaman, dan keamanan kota.
Ia juga menyoroti arah kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang memprioritaskan pembangunan manusia melalui program KJP, pemutihan ijazah, serta penguatan pasukan damkar dan PPSU.
“Semua pihak diharapkan berkontribusi melalui pemikiran maupun tindakan nyata. Kota ini adalah rumah kita bersama,” jelasnya.
Kepala Kesbangpol DKI Jakarta Muhammad Matsani mengaku bersyukur atas peran warga dalam menjaga Jakarta
"Warga berperan penting dalam menjaga persatuan dan keamanan ibu kota," kata Matsani.
Sementara itu, Ketua FPPJ Endriansah menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menumbuhkan pola pikir positif dan memperkuat narasi persatuan, sekaligus memberi ruang bagi pemerintah untuk bekerja.
"Jakarta adalah rumah bersama yang harus dijaga," kata Endriansah.
Imam Besar FBR KH Lutfi Hakim menilai, peristiwa unjuk rasa sepekan kemarin merupakan dampak hilir dari persoalan yang lebih mendasar, seperti kemiskinan, sulitnya lapangan kerja, dan PHK.
“Akumulasi kekecewaan masyarakat pada akhirnya memuncak pada perilaku yang sulit dikendalikan," kata Lutfi.
BERITA TERKAIT: