Anya mengaku akan menyerap, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dalam setiap kunjungan di kota dan kabupaten di Privinsi Jawa Barat.
"Ini kunjungan kedelapan saya dari 27 daerah yang akan saya datangi. Dari semua kunjungan, saya mendapati banyak persoalan strategis yang butuh intervensi kebijakan pusat dan daerah," kata Anya dalam keterangan tertulisnya, Senin 4 Agustus 2025.
Beberapa isu penting yang disampaikan mencakup rendahnya pertumbuhan ekonomi daerah, pelayanan publik yang belum maksimal, serta meningkatnya angka pengangguran dan pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Kami menerima banyak aspirasi melalui media sosial dan pertemuan langsung. Aspirasi ini akan kami catat dan perjuangkan di tingkat nasional," kata senator asal Jawa Barat ini.
Anya menambahkan, sinergi dan komunikasi yang baik antara pusat dan daerah adalah fondasi utama pembangunan yang inklusif.
"Mari kita jadikan aspirasi masyarakat sebagai bahan bakar kebijakan yang berpihak pada rakyat," kata Aanya.
Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb menyatakan, Kabupaten Bandung sebagai wilayah penyangga vital kawasan Bandung Raya memiliki potensi besar di bidang pertanian, perkebunan, industri kreatif, serta pariwisata.
"Namun kami masih membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat dalam bentuk regulasi dan alokasi anggaran yang berpihak kepada desa dan masyarakat lokal," kata Ali.
Sementara Sekda Kabupaten Bandung, Erwin Rinaldi mengugkap isu-isu strategis, seperti peningkatan layanan publik dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurut Erwin, indikator makro seperti IPM Kabupaten Bandung sudah mencapai 77,97, namun tingkat kemiskinan masih 4,89 persen.
"Ini menunjukkan perlunya upaya bersama untuk mengatasi kesenjangan," kata Erwin.
BERITA TERKAIT: