Nyoman Adhi mampu mempertanggungjawabkan hasil penelitian di hadapan tim penguji yang diketuai Prof Dedi Purwana dan Sekretaris Prof Umi Widyastuti di Gedung Bung Hatta, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Kamis, 31 Juli 2025.
Dalam disertasinya, Nyoman mengangkat pentingnya kemandirian industri pertahanan nasional sebagai aspek strategis dalam menjaga kedaulatan negara, memperkuat posisi diplomasi Indonesia, dan mengarahkan kebijakan pertahanan di tingkat regional hingga global.
Nyoman menyebut, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sebagai contoh nyata industri pertahanan sebagai inkubator sistem yang mampu direplikasi di perusahaan-perusahaan seperti PT PAL dan PT Pindad.
“Industri pertahanan seperti Dirgantara tidak hanya menjadi tulang punggung pertahanan nasional, tetapi juga alat diplomasi strategis. Seperti yang sering disampaikan Presiden Prabowo, kemandirian pertahanan adalah fondasi utama bagi ketahanan nasional,” ujar Nyoman.
Masih dalam disertasinya, Nyoman menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan studi kasus mendalam di PT DI.
Nyoman menilai perlu pengembangan lebih lanjut dalam pendekatan kuantitatif, serta pentingnya menyosialisasikan model ini melalui lembaga pelatihan, forum kebijakan publik, dan diskursus akademik.
“Kami berharap model ini dapat menjadi acuan pemerintah dalam merumuskan strategi kemitraan institusi pengawasan seperti BPK dengan sektor strategis, khususnya pertahanan, secara lebih optimal dan terukur,” tambahnya.
BERITA TERKAIT: