Untuk mencapai target tersebut, Pemkot Bandung menggandeng Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Bandung guna memperluas pelatihan keterampilan kerja, mendukung UMKM, dan menciptakan wirausaha muda.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan, program penurunan pengangguran menjadi prioritas strategis daerah. Salah satu upaya yang didorong adalah kolaborasi dengan Hipmi, yang berkomitmen menyelenggarakan ratusan pelatihan bagi warga dan memperkuat kewirausahaan berbasis komunitas.
“Tadi Ketua Hipmi menyampaikan akan membantu 500 pelatihan bagi warga Bandung. Ini sangat sejalan dengan program kami seperti pembangunan UMKM Center, pusat inkubasi bisnis, dan pusat kuliner di 30 kecamatan,” ujar Erwin dalam acara Welcoming Event & Diklatcab BPC Hipmi Kota Bandung di Pendopo, Minggu 29 Juni 2025.
Untuk memperluas peluang kerja, Pemkot Bandung juga membuka jalur penempatan kerja luar negeri secara legal, seperti ke Jepang. Program tersebut difokuskan pada pelatihan bahasa dan keahlian teknis agar pekerja asal Bandung bisa bersaing secara profesional di pasar kerja internasional.
“Daripada hanya mengandalkan keberuntungan kerja ke luar negeri, kami fasilitasi pelatihan bahasa dan keterampilan, sehingga warga bisa berangkat secara legal dan profesional, dengan gaji yang layak, sekitar Rp25-30 juta,” kata Erwin dikutip dari
RMOLJabar.
Selain membuka pasar kerja global, Pemkot Bandung juga menyusun regulasi baru agar perusahaan yang beroperasi di Bandung memprioritaskan tenaga kerja lokal. Kebijakan tersebut diharapkan bisa memberikan ruang lebih luas bagi warga ber-KTP Bandung untuk mendapatkan pekerjaan formal.
BERITA TERKAIT: