Dipimpin langsung oleh Kepala Kampung Wanam Petrus Kahol sebagai inspektur upacara, panen ini sekaligus menepis anggapan bahwa lahan Wanam tidak cocok untuk pertanian.
Justru sebaliknya, hasil mencapai 2,5-2,8 ton per hektar, meskipun baru menggunakan metode tanam sederhana (hambur) tanpa teknologi modern.
"Panen perdana lumbung pangan Wanam seperti peribahasa habis gelap terbitlah terang. Kita buktikan bahwa Wanam sangat cocok untuk pertanian, terutama padi," ujar Petrus.
Senada, Kepala Satgas Ketahanan Pangan Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menuturkan berdasarkan hasil survei tanah dan air, wilayah Wanam sangat cocok untuk pertanian.
Padi yang ditanam sebulan lalu menggunakan varietas Inpara, varietas khusus padi rawa telah menunjukkan pertumbuhan optimal, meski dirawat tanpa pupuk, pestisida, atau teknologi berat.
“Masyarakat Wanam dulunya berburu, sekarang kita edukasi pelan-pelan agar beralih ke bertani. Kita mulai dari yang paling sederhana agar mereka tidak kesulitan menerima ilmu baru,” jelasnya.
Acara panen perdana berlangsung aman, tertib, dan lancar. Keberhasilan panen ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Wanam mendukung Program Strategis Nasional (PSN) di bidang ketahanan pangan.
"Hal, ini menegaskan potensi besar lahan Wanam sebagai lumbung padi baru di tanah Papua," pungkasnya.
Adapun pejabat yang hadir antara lain Haji Dillah, perwakilan PT Jhonlin Group; Willy, Direktur Operasi PT Jhonlin Wanam; serta Kapten Inf. Latupono, Danramil Wanam; dan Kapolsek Wanam Letda Mar. Yuni.
BERITA TERKAIT: