Tukang Pijat asal Gresik Jadi Calon Jemaah Haji 2025 Setelah Menabung 20 Tahun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 23 April 2025, 05:57 WIB
Tukang Pijat asal Gresik Jadi Calon Jemaah Haji 2025 Setelah Menabung 20 Tahun
Supinah (91) warga Desa Wates Tanjung, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, bisa berangkat haji setelah menabung selama 20 tahun/RMOLJatim
rmol news logo Niat Supinah (91) untuk berangkat haji sangat kuat. Meski hanya berprofesi sebagai tukang pijat, Supinah, akan menjadi salah satu calon jemaah haji asal Indonesia. Supinah tercatat sebagai calon jemaah haji tertua di Gresik.

Untuk bisa berangkat ke Tanah Suci, warga Desa Wates Tanjung, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur itu menabung selama 20 tahun.

Menurut menantu Supinah, Ali Shodikin (51), mertuanya menjadi tukang pijat tradisional sejak muda hingga saat ini tanpa mematok tarif khusus ke para pasiennya.

"Ibu tidak pernah mematok biaya pijat, seikhlasnya saja. Dikasih berapapun diterima, baik yang kasih Rp30 ribu maupun Rp50 ribu untuk sekali pijat," ujarnya, dikutip RMOLJatim, Selasa 22 April 2025.

Ali menambahkan, dari hasil memijat yang tidak menentu itu, mertuanya tetap bertekad menabung untuk biaya berangkat haji. Akhirnya niatnya agar bisa menjalankan rukun Islam kelima, terwujud setelah menunggu sekitar 20 tahun.

"Beliau selalu semangat, sabar, dan tidak pernah mengeluh soal rezeki yang diterimanya. Uang sedikit tetap disyukuri dan ditabung, sampai akhirnya beliau ditetapkan sebagai bakal calon haji 2025 ini,” tuturnya.

Sambung Ali, secara fisik mertuanya masih kuat dan sehat meski sudah berusia lanjut. Sebab, Supinah tetap menjaga kebugaran tubuhnya dengan berolahraga setiap hari.

"Setiap pagi, Ibu selalu jalan kaki keliling kampung selama 10 hingga 20 menit. Apalagi, jelang keberangkatannya ke tanah suci beliau semakin semangat jalan-jalan paginya," ungkapnya.

“Ibu mertua saya ini juga orangnya sangat rajin beribadah salat Tahajud malam harinya dan paginya salat Dhuha, hampir tiap hari dilakukannya. Sudah terbiasa sejak dulu,” tandasnya.

Keberangkatan Supinah ke Tanah Suci tidak hanya menjadi kebahagiaan pribadi, tetapi juga sumber inspirasi bagi warga sekitar.

Perjuangannya menabung dari jasa pijat seikhlasnya selama dua dekade menunjukkan bahwa impian besar bisa terwujud dengan kesabaran dan niat yang tulus.

Ditanya bagaimana perasaannya bisa berangkat haji tahun ini, Supinah mengaku sangat bahagia. Karena, apa yang telah lama diinginkannya bisa tercapai.

“Alhamdulillah, kulo bersyukur saget berangkat Ten Mekkah, mugi-mugi pinaringan lancar ibadah Kulo Ten meriko. Tansa pinaringan sehat mulai berangkat ngantos bangsul (Saya bersyukur bisa berangkat ke Makkah, semoga bisa lancar ibadah saya di sana nantinya. dan pulang dalam keadaan sehat),” ucap Supinah.

Kulo niki pun biasa melampah-melampah injing saben dinten (Saya biasa jalan-jalan setiap pagi), supados awak kulo niki kiat benjing lek ten Makkah (Biar badan saya kuat pas di Mekkah nanti,” ucap Supinah sembari tersenyum.

Terkait kondisi fisiknya yang terlihat masih bugar di usianya yang hampir satu abad, Supinah bercerita bahwa dirinya suka mengkonsumsi makanan ala desa yang menyehatkan.

"Sing kulo dahar niku, godong kelor, godong bayem, kangkung, tahu tempe. Panganane tiang deso biasane pun ngoten mawon (Yang saya konsumsi itu daun kelor, daun bayam, kangkung dan tahu tempe. Makanannya orang desa cuma itu saja)," pungkasnya. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA