Dermaga VI mengalami kerusakan akibat insiden KMP Portlink III pada 17 Maret lalu.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo mengatakan, perbaikan memakan waktu delapan hari dengan strategi kerja paralel antara pekerjaan beton dan baja dengan sistem kerja 24 jam nonsetop.
Pihaknya juga melakukan pengawasan ketat selama tahap konstruksi dan pengujian mutu untuk menjamin kualitas pekerjaan guna memastikan kesiapan operasional dermaga menghadapi puncak arus mudik Lebaran 2025.
"ASDP berkomitmen untuk menghadirkan layanan penyeberangan yang andal, terutama dalam momen kritis seperti arus mudik Lebaran," kata Heru Widodo dalam keterangan resmi dikutip Kamis 27 Maret 2025.
Adapun perbaikan meliputi sejumlah elemen krusial, seperti struktur baja movable bridge, sistem hidraulik, struktur pondasi, serta
dolphin protector dan
breasthing dolphin.
Untuk memastikan kualitas konstruksi pekerjaan, ASDP menggunakan beton mutu tinggi K-400 dengan additive untuk mempercepat setting beton dalam 24 jam serta telah melalui pengujian mutu beton.
Heru Widodo mengatakan, nantinya sebelum dioperasikan, dermaga akan diuji coba guna memastikan keselamatan dan kesiapan teknis.
"Dengan rampungnya perbaikan ini, ASDP memastikan kapasitas layanan penyeberangan Merak-Bakauheni tetap optimal guna mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025," kata Heru Widodo.
BERITA TERKAIT: