Rencana ini merupakan manifestasi terhadap pemikiran Sang Proklamator terkait pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan, buah pemikiran Bung Hatta patut menjadi sumber inspirasi untuk membangkitkan gerakan koperasi sehingga pendirian Sekolah Pemikiran Bung Hatta merupakan langkah yang relevan.
"Buah pikiran dari Bung Hatta sarat dengan ideologi koperasi dan kebetulan kami di Kemenkop punya gerakan koperasi sehingga ada benang merahnya," kata Ferry Juliantono lewat keterangan resminya, Rabu 26 Maret 2025.
Ferry melanjutkan, sebagai regulator yang fokus dalam pengembangan koperasi di Indonesia, Kemenkop sangat membutuhkan masukan atau dukungan dari Yayasan Hatta agar dalam menjalankan mandat dari Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan koperasi sebagai tumpuan ekonomi rakyat dapat berjalan dengan baik.
Terlebih Kemenkop saat ini mendapatkan penugasan untuk membangun 70 ribu-80 ribu Koperasi Desa (Kopdes Merah Putih) sebagai instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
"Kami harus bisa menerjemahkan buah pikiran dari Presiden khususnya tentang Koperasi Desa supaya menjadi program baik dan sempurna. Ini akan menjadi
legacy bagi kita semua bahwa nantinya Kopdes Merah Putih bisa menjadi pusat Kemakmuran di desa," kata Ferry.
Wamenkop menegaskan, pembentukan Kopdes Merah Putih ditargetkan dapat diluncurkan pada 12 Juli 2025 bersamaan dengan Peringatan Hari Koperasi Nasional.
Kopdes ini digadang-gadang dapat menjadi alat bagi warga desa memerangi praktik culas dari tengkulak, rentenir dan pinjaman online yang merugikan.
"Kita butuh dukungan dan doa dari Bu Halida dari Yayasan Bung Hatta serta LP3ES untuk terus memberi masukan ke kita supaya pembangunan Kopdes Merah Putih ini bisa sesuai dan tepat waktu," tandas Ferry.
BERITA TERKAIT: