Pada 16 Februari 1942, sebuah kapal yang membawa tentara Inggris yang terluka dan para perawat Australia yang melarikan diri dari Singapura, ditenggelamkan oleh pasukan Jepang di dekat Pulau Bangka. Setelah mereka ditangkap di Pantai Radji, dua puluh dua perawat Australia dipaksa berjalan menuju ke laut dan ditembak dari pantai. Hanya satu perawat, Vivian Bullwinkel, yang selamat. Lima puluh tentara Inggris juga dieksekusi di pantai ini.
“Setiap tahun kami kembali ke Pantai Radji untuk mengenang keberanian para pria dan perempuan yang gugur di sini dan memastikan kenangan mereka tidak akan pernah terlupakan,” kata Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia, Gita Kamath, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin 17 Februari 2025.
“Kisah Pantai Radji masih menyedihkan hingga saat ini seperti 83 tahun yang lalu. Kita harus memastikan pengorbanan mereka yang gugur dengan tragis itu dikenang. Jangan sampai kita lupa," katanya.
Gita Kamath dan perwakilan pemerintah Australia juga memberikan penghormatan terakhir kepada diplomat Australia Vivian Gordon Bowden, yang gugur pada 17 Februari 1942 di Mentok saat berupaya mengungsi ke Australia. Bowden adalah satu-satunya diplomat Australia yang gugur dalam Perang Dunia II.
Selain menghadiri upacara peringatan, Gita Kamath juga memberikan Penghargaan Pendidikan Vivian Gordon Bowden kepada dua mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB), Analutfia dan Aldy Cristian Tarigan. Penghargaan Pendidikan tersebut diberikan setiap tahun kepada dua mahasiswa UBB, untuk membantu biaya kuliah dan biaya hidup mereka.
"Saya sangat senang memberikan penghargaan ini untuk menghormati Vivian Gordon Bowden. Penghargaan ini merupakan penghormatan yang layak bagi pengabdian dan jasa-jasanya, serta kontribusi penting bagi pendidikan para pemimpin masa depan Pulau Bangka," katanya.
BERITA TERKAIT: