Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Normalkan Harga, Segera Operasi Pasar MinyaKita Jelang Ramadan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 27 Januari 2025, 12:44 WIB
Normalkan Harga, Segera Operasi Pasar MinyaKita Jelang Ramadan
Anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi PKB, Rivqy Abdul Halim/Ist
rmol news logo Komisi VI DPR RI menyoroti MinyaKita yang bertengger pada harga Rp17.502/liter atau lebih mahal dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp15.781/liter. 

Terlebih, lonjakan harga MinyaKita di beberapa daerah tersebut terjadi jelang Ramadan atau bulan puasa. 

Menaggapi hal itu, Anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi PKB, Rivqy Abdul Halim yang akrab disapa Gus Rivqy mengatakan, kenaikan harga MinyaKita juga pernah terjadi jelang puasa 2024. Menurutnya, kondisi itu berpotensi merugikan beberapa pihak.

“Potensi kerugian dapat dialami masyarakat, khususnya UMKM dan rumah tangga," ujar Gus Rivqy dalam keterangannya, Senin 27 Januari 2025.  

Gus Rivqy mengatakan, konsumsi MinyaKita kelompok UMKM dan rumah tangga pada bulan puasa meningkat karena untuk mengolah bahan makanan yang akan dijual kembali maupun memenuhi kebutuhan pribadi.

Beberapa alasan harga MinyaKita di atas HET di antaranya karena rantai distribusi yang panjang. 

Politikus PKB ini menjelaskan, distribusi MinyaKita yang semestinya adalah dari produsen kemudian kepada distributor satu (D1), distributor dua (D2) dan pengcer.

“Lonjakan harga MinyaKita di atas HET terjadi karena pengecer menjualnya kembali kepada pengecer lainnya. Praktik ini bertentangan dengan Permendag Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan Dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat,” tegas Gus Rivqy.

Kondisi melonjaknya harga MinyaKita yang terulang hampir setiap tahunnya seperti jelang puasa, menurut Gus Rivqy, mesti ditindak tegas. 

Pengecer yang mematok harga MinyaKita lebih tinggi dari HET yang ditetapkan diketahui ialah mereka yang tidak terdaftar dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah).

“Berikan sanksi tegas kepada mereka yang nakal itu, agar ada efek jera dan tidak mengulanginya lagi,” ujarnya.

Selain itu, Gus Rivqy juga meminta pemerintah untuk menyiapkan operasi pasar yang memadai jelang dan selama bulan puasa. Tujuan operasi pasar menurutnya untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaannya.

“Terpenting juga adalah untuk memastikan harga seperti MinyaKita dapat terjangkau oleh masyarakat,” pungkasnya.rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA