Menurut Bey, dugaan sementara penyebab kematian petugas berinisial US (47) tersebut adalah serangan jantung.
"Ya, di Kota Bogor, satu petugas keamanan meninggal dunia. Indikasinya serangan jantung," ujar Bey usai telekonferensi terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 bersama bupati, wali kota, dan Desk Pilkada di 27 kabupaten/kota Jawa Barat, di Gedung Sate, Rabu, 27 November 2024.
Untuk itu, Bey menekankan soal pentingnya menjaga kondisi tubuh bagi seluruh petugas yang terlibat dalam Pilkada. Ia mengingatkan agar petugas segera beristirahat jika merasa kelelahan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah kejadian serupa.
"Untuk petugas, kalau merasa kelelahan, istirahat. Kondisi tubuh itu kan kita sendiri yang tahu. Jangan sampai memaksakan diri karena tubuh biasanya memberikan sinyal-sinyal jika sudah lelah," terangnya, dikutip
RMOLJabar, Rabu, 27 November 2024.
"Kami juga titipkan agar petugas tidak memaksakan diri terus bekerja jika sudah merasa lelah," imbuhnya.
Selain itu, ia menyebut bahwa seluruh puskesmas di kabupaten/kota Jawa Barat telah diminta untuk memberikan pelayanan selama 24 jam selama proses Pilkada berlangsung.
"Puskesmas juga harus bekerja 24 jam dalam mendukung pelaksanaan Pilkada ini," tandasnya.
Petugas keamanan TPS tersebut sempat dilarikan ke RS Medika Dramaga Bogor untuk mendapatkan penanganan medis. Namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.
BERITA TERKAIT: