"Kami meminta seluruh pihak dan masyarakat untuk mewaspadai banjir lahar hujan yang bisa sewaktu-waktu terjadi karena sangat berbahaya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran persnya, Senin, 18 November 2024.
Oleh karenanya, BMKG mengimbau Pemda dan masyarakat di sekitar lereng dan jalur aliran sungai waspada dan menghindari bantaran sungai yang mengalir dari lereng gunung di Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Banjir lahar hujan cepat terjadi ketika air hujan bercampur material vulkanik dari erupsi gunung berapi. Material vulkanik tersebut bisa berupa pasir, abu, dan bebatuan yang juga bercampur dengan kayu atau pohon.
Belajar dari Gunung Marapi di Sumatera Barat, banjir lahar bisa mengancam nyawa hingga menutup pemukiman.
"Saat erupsi, tidak semua material ikut meluncur ke bawah, melainkan tertumpuk di atas. Apabila hujan lebat terjadi, maka potensi banjir lahar hujan pun semakin meningkat," jelasnya.
Ancaman banjir lahar hujan ini semakin meningkat lantaran Indonesia sedang dilanda fenomena La Nina. Fenomena ini akan berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga Maret atau April 2025.
BERITA TERKAIT: