Ketua RKB Aceh Tamiang, Asrizal H Asnawi mengatakan, peristiwa pengancaman tersebut terjadi di salah satu warung kopi di kawasan Karang Baru.
“Pak Safwan melaporkan kepada saya, dia diancam bunuh oleh kelompok tersebut. Peristiwa ini terjadi di warung kopi depan SPBU Karang Baru," ujar Asrizal Asnawi, diwartakan RMOLAceh, Selasa, 12 November 2024.
Menurut Asrizal, peristiwa ini berawal saat ada 2 mobil datang ke rumah Safwan di Kecamatan Manyak Payed. Karena yang bersangkutan tidak di rumah, lalu oknum tersebut menghubungi Safwan lewat telepon selulernya.
"Safwan ketika ditelepon oknum tersebut mengaku berada di Karang Baru dan tidak berselang lama dua unit mobil datang menyambangi Safwan di warung kopi dimaksud," ungkap Asrizal.
Asrizal menambahkan, oknum pelaku pengancaman meminta Safwan mengalihkan dukungan pasangan calon Gubernur (Cagub), Bustami-Syech Fadhil, kepada Mualem-Dek Fadh. Pelaku juga meminta Safwan membuat video pengalihan dukungan dari relawan RKB untuk mendukung pasangan Mualem-Dek Fadh.
Menurut Asrizal, lantaran Safwan menolak permintaan oknum tersebut. Terjadilah pengancaman kepada Sekretaris RKB Aceh Tamiang itu.
"Safwan diancam bunuh sambil kerah bajunya ditarik pelaku," tuturnya.
Terkait peristiwa tersebut, Asrizal mengaku akan membuat laporan resmi kepada aparat penegak hukum, yakni Polres Aceh Tamiang dan Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Pilkada.
"Ini perilaku premanisme yang mencederai semangat Pilkada damai di Aceh. Kami akan laporkan secara resmi peristiwa ini ke Polres," tegasnya.
Asrizal mengungkapkan, tidak hanya mengancam Sekretaris RKB Aceh Tamiang, sejumlah relawan dan saksi dari pasangan Bustami-Syech Fadhil juga ketakutan setelah didatangi kelompok tersebut.
"Sejumlah relawan dan saksi kita di Aceh Tamiang ketakutan setelah didatangi kelompok ini. Hal ini harus menjadi perhatian semua pihak, terutama aparat hukum dan keamanan agar Pilkada berjalan kondusif," pungkasnya.
Asrizal sangat menyayangkan aksi premanisme dan pengancaman terjadi jelang pelaksanaan pemungutan suara Pilkada serentak 2024. Apalagi semangat demokrasi dan Pilkada damai adalah harapan semua pihak, untuk melahirkan pemimpin yang memiliki legitimasi di Aceh.
BERITA TERKAIT: