"Yang terparah adalah di Muara Belida. Selain luas lahan yang terbakar juga karena besarnya api dan kedalamannya (lahan gambut)," kata Kalaksa BPBD Kabupaten Muara Enim, Abdurrozieq Putra, dikutip
RMOLSumsel, Rabu (7/8).
Abdurrozieq mengungkapkan, saat ini ada 80 personel dari BPBD Kabupaten Muara Enim dan dibantu pihak TNI dan Polri serta Manggala Agni terus berupaya melakukan pemadaman.
Sejauh ini, proses pemadaman tak mengalami kendala karena sumber air masih dapat ditemukan.
"Kalau memang ada lokasi yang tidak bisa dijangkau maka berkoordinasi dengan BPBD Sumsel untuk dilakukan
water bombing," paparnya.
Kabupaten Muara Enim saat ini memiliki tiga posko pemantau karhutla yang berada di Kecamatan Gelumbang dan Sungai Rotan, serta Posko Induk di Kantor BPBD Kabupaten Muara Enim.
"Kalau memang nanti meluas dan statusnya meningkat maka akan ada delapan posko yang siap dibangun dan tersebar di beberapa wilayah," tandasnya.
BERITA TERKAIT: