Pemilihan dan pelantikan itu dilaksanakan secara virtual pada Musda I DPD IKAL Lemhanas Provinsi Sumbar di Padang pada Rabu (24/7) lalu.
Pelantikan pengurus terpilih itu dilakukan secara online oleh Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar yang hadir sebagai Ketua Umum DPP IKAL Lemhanas di Jakarta pada acara pelantikan, Waketum II DPP IKAL Lemhanas Komjen Pol (Purn) Togar M Sianipar, Dr. dr. Ulla Nuchrawati, Mayjen TNI (P) Dr. Bimo Prakoso PSC.MA.MSc serta pengurus pusat laiinya.
Sementara dari DPP IKAL Lemhanas yang hadir langsung dalam pelantikan tersebut adalah Sekjen Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo dan Wakil Sekjen, Dr. Lucky Ali Moerfiqin hadir secara langsung menyaksikan Musda Pertama DPD IKAL Lemhanas Provinsi Sumbar.
Dalam pesannya, Agum menegaskan menegaskan bahwa IKAL Lemhannas hendaknya berperan dan sekaligus menjadi garda paling depan dalam menyelesaikan masalah kebangsaan. Diharapkan juga, setiap DPD IKAL Lemhannas memberikan masukan positif dan solutif kepada Presiden di tingkat pusat dan Gubernur di daerah. Jika untuk kepentingan bangsa dan negara, para anggota DPD IKAL Lemhannas diminta untuk tidak ragu-ragu dalam bertindak.
Kepada seluruh pengurus, Agum mengaskan dan menitipkan nama baik IKAL Lemhanas sebagai organisasi intelektual yang prestisius, berkarakter pejuang dan berperilaku sebagai negarawan.
Sebagai Forkompinda, Wagub Sumbar Dr. Audy Joinaldy meyakini IKAL Sumbar mampu ikut berperan mengatasi persoalan-persoalan di Sumatera Barat seperti tawuran anak, narkoba, kelemahan mental generasi dan lain-lain.
Nasfryzal Carlo dalam paparannya mengatakan akan mengangkat isu kearifan lokal sebagai katalisator keutuhan bangsa karena disinyalir saat ini telah tergerus dengan kemajuan zaman. Dia menyoroti soal dampak buruk akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
“Nilai-nilai luhur Pancasila tergerus karena generasi muda lebih mudah mengambil nilai-nilai yang ada dalam
gadget mereka,” ujar Carlo dalam keterangannya yang diterima redaksi, Jumat (26/7).
Carlo juga menyoroti kemerosotan mentalitas, ketahanan serta ketangguhan generasi muda karena lebih fokus pada
gadget dan tontonan yang ada dalam media sosial.
“Kearifan lokal merupakan nilai luhur yang hidup pada suatu masyarakat dalam wilayah tertentu yang terkait dengan lingkungan tempat mereka bertumbuh. Untuk mempertahankan kearifan lokal dan budaya tersebut, para orang tua harus mampu mewariskan nilai-nilai kearifan lokal kepada generasi di bawahnya. Nilai luhur suatu masyarakat hanya akan bertahan jika orangtua sadar akan perannya,” jelas Carlo.
Ditegaskan olehnya bahwa Pancasila merupakan perisai yang harus senantiasa digunakan dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang datang dari dalam ataupun luar. Oleh karena itu, kearifan lokal tidak bisa dilepaskan dari Pancasila dengan Bhinneka Tunggal Ika-nya.
“Generasi muda hanya bisa bertumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan orangtua, jika orang tua juga mau turun ke bawah dan menjadi guru bagi anak-anaknya. Pendidikan utama adalah dalam keluarga karena di situlah inti dari semua nilai yang ditanamkan kepada generasi muda sejak dini,” tandasnya.
Sebelum agenda musda dilaksanakan, diselenggarakan Seminar Kebangsaan yang mengambil tema: IKAL Lemhannas sebagai Katalisator Keutuhan Bangsa: Perkuat Budaya Lokal untuk Mengatasi Abrasi Kebangsaan dengan narasumber Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni (Deputi Kajian Strategik Lemhannas RI), Erinaldi (alumnus Lemhannas PPRA LX) dan Dr. Yuliza Yunus.
BERITA TERKAIT: