Kedua lembaga pendidikan itu sepakat melakukan langkah-langkah strategis yang diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), di Jakarta, Selasa (2/7).
Acara MoU dihadiri Associate Professor Dr. Anees Janee Ali dari School of Management (SOM) USM; Rektor Undira, Prof. Dr. Suharyadi; Ketua Yayasan Dian Asra, Sagoro Dharmawan; Dekan Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial, Ir. Margono Sugeng selaku Wakil Rektor Bidang Akademik; Wakil Rektor Bidang Sumber Daya, Dr. Ir. Muhammad Hasanuddin Thoyib; Dwi Sapto Febriantaka; Caturida Meiwanto Doktoralina, Ph. D serta para pejabat setingkat program studi.
Hadir juga dalam acara tersebut, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila, Dr. Harnovinsah, dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, Jakarta, Dr. Nurul Hidayah.
Dalam sambutannya, Rektor Undira menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hingga saat ini, Undira telah melakukan berbagai kolaborasi dan pencapaian program kegiatan pendidikan dengan berbagai institusi.
Oleh karenanya, MoU,
Memorandum of Agreement (MoA), Implementation Arrangement (IA) langsung dilaksanakan oleh Prof. Anees melalui
Visiting Lecturer dalam peninjauan kurikulum dan penerapan taksonomi
bloom merupakan bentuk pembuktian bahwa Undira dan USM memiliki kepedulian sama terhadap peningkatan kualitas para lulusan.
Anees Janee Ali menyoroti manfaat dari pelaksanaan
Curriculum Review, termasuk revisi dan evaluasi metode penilaian yang tepat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan objektivitas penilaian terhadap jawaban mahasiswa dan memperbaiki kualitas soal ujian.
Anees dalam acara ini didampingi oleh Salameh Al Khazaleh, Teaching Assistant dari SOM yang berasal dari Yordania.
Dekan Fakultas Teknik Informatika Undira, Desi Ramayanti, menyampaikan bahwa MOU ini memberikan wawasan baru yang relevan dengan standar internasional dan perkembangan industri, sehingga dapat meningkatkan kompetensi serta daya saing lulusan di pasar global.
“Selaras dengan maksud Implementasi peningkatan pembelajaran dan implementasi Merdeka Belajar, penting kerjasama antar negara sahabat dalam hal
sharing knowledge mengenai kualitas pendidikan, pertukaran mahasiswa, kolaborasi perancangan kurikulum, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, joint research, dan kerjasama akademis lainnya,” ujar Desi dalam keterangannya yang diterima redaksi, Rabu (3/7).
Lanjut dia, implementasi Merdeka Belajar Undira juga menekankan pentingnya kerja sama antar negara.
Kerja sama tersebut dilakukan dalam berbagai hal seperti
sharing knowledge mengenai kualitas pendidikan, pertukaran mahasiswa, kolaborasi perancangan kurikulum, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
joint research dan kerja sama akademis lainnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan positif dari para dosen dan mahasiswa yang mengikuti materi yang disampaikan dosen luar negara tersebut.
"Kerja sama ini sangat penting dalam menghadapi tuntutan industri yang inklusif dan berkualitas di pasar global," kata Taprof Bidang Ekonomi Lemhannas RI, Caturida Meiwanto D., Ph. D.
BERITA TERKAIT: