Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, pencarian korban dilakukan petugas gabungan di tiga kecamatan terdampak hingga hari ini, Minggu (12/5).
Dari data kata Abdul, sebanyak 15 orang meninggal dunia. Dari total tersebut, 11 orang ditemukan di wilayah Kecamatan Canduang, dan 4 orang di Kecamatan Sungai Pua. Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD Kabupaten Agam masih melakukan upaya-upaya penanganan darurat bencana.
"Banjir bandang yang terjadi setelah adanya hujan lebat menerjang tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan IV Koto," kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/5).
Abdul menjelaskan, di wilayah Kecamatan Canduang, dari 11 korban yang dievakuasi, sebanyak 4 orang telah teridentifikasi petugas. Sedangkan sisanya masih dalam proses identifikasi.
Selain korban jiwa, sebanyak 7 warga Kecamatan Canduang yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.
"Limpasan banjir bandang ini menerjang Nagari Bukik Batabuah, Canduang. Petugas Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Agam melaporkan sekitar 90 unit bangunan terendam, baik tempat tinggal warga, fasilitas umum dan tempat usaha," jelas Abdul.
Sedangkan, di Kecamatan Sungai Pua kata Abdul, warga yang luka-luka juga telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Data sementara, korban meninggal sebanyak 4 orang, dengan rincian 3 orang yang telah teridentifikasi dan satu lainnya masih dalam proses identifikasi.
Sementara itu, di Kecamatan IV Koto, banjir merendam di Nagari Koto Tuo. Sekitar 60 warga dievakuasi menuju SMPN 1 Koto Tuo. Sedangkan sejumlah rumah, 20 tempat usaha dan 1 sekolah tergenang banjir.
"Hingga kini, pihak BPBD masih terus memutakhirkan data bangunan terdampak, baik rumah, fasilitas umum dan tempat usaha," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: