Pada kunjungan tersebut, Menteri PPPA bertemu dan melakukan dialog langsung dengan beberapa kelompok masyarakat diantaranya Kelompok Perempuan Kepala Rumah Tangga (PEKKA), Kelompok Lansia dan Anak-Anak Siswa Sekolah Anak Percaya Diri.
Dalam keterangan yang diperoleh
Kantor Berita Politik RMOL pada Kamis (28/3), Menteri PPPA mengunjungi tempat aktivitas Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD) yang merupakan kelanjutan dari pembinaan Pertamina Integrated Terminal Makassar di Kelurahan Pattingalloang melalui kelompok wanita nelayan (KWN) Fatimah Azzahra yang sudah dimulai sejak tahun 2018.
Pada kesempatan tersebut turut hadir Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Selatan, Meysi Papayungan, Pj. Sekretaris Daerah Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, Achi Soleman.
Sebelum acara dialog antara Menteri PPPA dengan anak-anak SAPD, kelompok perempuan dan lansia Kelurahan Pattingalloang, rombongan Menteri PPPA RI disambut dengan tarian Gandrangbulo dan Padduppa yang mengedepankan kearifan lokal oleh siswa-siswi dari Sanggar Seni SAPD.
Dalam sambutannya, Menteri PPPA mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung upaya mewadahi program-program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui program Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD).
“Saya apresiasi peran Pertamina dalam mendukung inisiatif program Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD) di Kelurahan Pattingalloang bersama perempuan tangguh luar biasa, Ibu Eni (Local Hero Program SAPD) yang sudah menjadi inspirasi perempuan-perempuan pesisir yang ada di Makassar dan kita harapkan menjadi inspirasi Perempuan-perempuan di seantero Nusantara,” ujarnya.
Lebih lanjut Bintang menekankan bahwa perempuan dan anak memiliki potensi luar biasa untuk mendukung kemajuan bangsa.
“Ada 5 isu utama yang Bapak Presiden sampaikan salah satunya yaitu terkait pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan dengan fokus untuk dapat mengembangkan dan mengintervensi kepada perempuan prasejahtera, perempuan kepala keluarga dan perempuan penyintas kekerasan,” ujarnya.
Bintang menambahkan dalam hal perempuan penyintas kekerasan, pihaknya mengapresiasi Pertamina dalam hal bagaimana dukungannya dapat menjalankan program TJSL untuk melakukan pendampingan kepada anak anak yang mengalami kekerasan.
“Trauma yang dirasakan anak-anak ingin dipulihkan traumanya dengan menurunkan psikolog itu merupakan langkah yang bagus. Namun sekarang, kita bisa melangkah lebih jauh ke gerakan pencegahan seperti yang dilakukan oleh SAPD ini. Sehingga kolaborasi dengan Pertamina bisa menjadi inspirasi untuk kita bisa memberikan pendampingan yang terbaik kepada perempuan dan anak yang ada di Kota Makassar,” jelasnya.
“Semoga kita bisa menghadirkan juga sosok Ibu Eni lainnya diluar Kota Makassar, yang dapat menginspirasi perempuan-perempuan lainnya sehingga Perempuan akan Berjaya, serta kekerasan dan perkawinan anak bisa kita minimalisir,” tandas dia.
Pada kesempatan yang sama, Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengatakan keberhasilan program SAPD memberikan dampak positif bagi masyarakat yang telah berjalan kurang lebih 6 tahun ini, tak luput dari peran serta Local Hero, Ibu Nuraeni yang rela mengorbankan waktunya untuk dapat memberikan penyuluhan dan berbagi semangat ke kelompok-kelompok perempuan, lansia dan anak disana.
“Dukungan yang kita berikan melalui metode pembentukan kurikulum sekolah dan pengajar dari psikolog untuk membantu meningkatkan rasa percaya diri anak-anak disana serta program minat bakat yang alhamdulillah bisa menyalurkan potensi anak-anak disini ke arah kegiatan positif membuat kami turut bahagia, apa yang kami berikan tidak ada apa-apanya tanpa peran dan sosok dari Bu Nuraeni selama ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Fahrougi mengatakan Program SAPD ini telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan perilaku anak-anak dan memiliki tingkat keberlanjutan program yang tinggi, dimana program ini telah menjadi program yang mandiri. Bahkan dia pun pun menambahkan,
multiplier effect dari program ini pun dapat memberdayakan kelompok perempuan yaitu ibu-ibu orang tua siswa yang sudah mulai merintis usahanya, sejalan dengan fokus Presiden untuk dapat memberdayakan perempuan di bidang kewirausahaan.
“Kami sangat senang bahwa program SAPD ini dapat diterima oleh masyarakat dan menjadi salah satu program pelopor dalam mengatasi aspek bencana sosial terhadap anak khususnya di Kota Makassar,” ucap Fahrougi
Fahrougi pun menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi dan dukungan dari Menteri PPPA RI dan Dinas PPPA Provinsi Sulsel maupun Kota Makassar. “Harapannya kedepan akan ada lebih banyak program kolaborasi pengentasan permasalahan sosial yang akan dilaksanakan, bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan multi stakeholder lainnya, sehingga program SAPD ini diharapkan kedepan dapat menjadi contoh untuk dapat diterapkan di berbagai lokasi yang kiranya punya potret sosial yang sama,” pungkas Fahrougi.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Pertamina juga berfokus untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, salah satunya dengan program SAPD yang dilaksanakan oleh Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi ini.
“Dengan program yang fokus untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Pertamina berharap dapat membantu Pemerintah dalam pengentasan permasalahan sosial, serta membangun kemandirian perempuan dan pendidikan anak,” ungkap Fadjar.
Program tersebut menjadi bagian dari komitmen Pertamina dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDG’s) yaitu mendukung poin (4) pendidikan yang berkualitas, (5) kesetaraan gender serta, (11) kota dan pemukiman yang berkelanjutan.
BERITA TERKAIT: