Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah, Ustaz Fatwa mengatakan, Kitab Kuning selama ini telah menjadi kurikulum ponpes di bawah naungan Nadhlatul Ulama (NU) dan Dzikrul Ghofilin ini.
Ia mengamini, kurikulum Kitab Kuning memang memiliki level kesulitan cukup tinggi. Oleh sebab itu, Ponpes Darul Amanah punya metode tersendiri.
“Pertama, tentunya harus dikuatkan dulu alat membacanya, yakni kemampuan santri dalam berbahasa Arab. Santri harus tau cara menulis, membaca, dan mengartikan bahas Arab," kata Ustaz Fatwa dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/3).
Melalui metode tersebut, ilmu-ilmu dalam Kitab Kuning bisa dihafal dengan lancar oleh para santri. Efek positifnya, ilmu-ilmu yang terkandung dalam Kitab Kuning bisa dipahami lebih dalam oleh santri.
"Kegiatan ramadan lainnya juga tidak kalah penting mendorong santri mendalami agama Islam seperti tadarus wajib, kultum, dan kegiatan belajar mengajar seperti biasa," tandasnya.
BERITA TERKAIT: