Hal itu guna mendukung minat baca para santri dan warga di sekitarnya yang merupakan bagian dari pengabdian masyarakat.
Ketua Panitia Acara, Ahmad Mukhollish Alamy mengungkapkan tujuan kegiatan ini karena rendahnya tingkat literasi dan pendidikan di pedesaan.
“Ini mendorong panitia acara untuk membuat program Pojok Baca ini. Kami sadar bahwa akses terhadap buku dan fasilitas baca sangatlah minim di daerah pedesaan,” kata Ahmad dalam keterangannya.
“Oleh karena itu kami sebagai panitia acara memutuskan untuk membangun Pojok Baca demi meningkatkan literasi, baik di kalangan warga maupun para santri,” tambahnya.
Menurut dia, program ini juga mendapat respons positif dari warga setempat.
“Alhamdulillah, setelah adanya pojok baca, para santri jadi lebih senang dan semangat lagi untuk membaca buku-bukunya, Lebih tertata rapih dan lebih mudah mencari buku yang diinginkan,” jelas dia.
Ke depannya, panitia berharap agar program Pojok Baca yang telah dirintis ini bisa memberikan manfaat luas kepada para santri.
“Program ini kami harapkan bisa jadi pemicu bagi upaya serupa di tempat lain, sehingga makin banyak anak Indonesia yang memiliki minat baca dan meningkat literasinya,” tandas Ahmad.
Salah seorang pimpinan dari Pondok Pesantren Kampung Al-Quran, Aswidiantini menyatakan beberapa santri jadi lebih memilih membaca buku dibanding bermain saat jam istirahat atau jam kosong.
“Saat melihat temannya asyik di pojok baca yang lainnya jadi ikut tertarik juga untuk mampir di pojok baca,” pungkas Aswidiantini.
BERITA TERKAIT: