“Konsep kreatif acara ini akan memberikan
experiences kepada masyarakat Indonesia yang hadir di Stadion Madya GBK Senayan. Mereka tak hanya menyaksikan orasi kebangsaan dan konser musik saja, tapi juga sebuah atmosfer sejarah kelam Indonesia, yang tak terlupakan," kata Ketua Pelaksana, Raiden Soedjono, dalam konferensi pers di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis petang (7/12).
"Acara dikemas dalam bentuk Seni Instalasi yang menyajikan foto peristiwa Kerusuhan Mei 1998, serta foto berbagai Pelanggaran HAM,” sambungnya.
Komunitas seniman, budayawan, akademisi, mahasiswa, profesional agamawan, aktivis anti-KKN, korban pelanggaran HAM, LSM, serta tokoh masyarakat yang tergabung dalam ASDI dijadwalkan hadir mengisi acara ini.
“Khusus untuk konser musik, Panggung Rakyat 'Bongkar’, akan menampilkan musisi dengan reputasi karya lagu kritikal. Seperti lagu ‘Bongkar’, yang dipopulerkan oleh grup band Swami (Sawung Jabo, Iwan Fals, Jockie Suryoprayogo, Totok Tewel, Naniel, Inisisri, Nanoe). Diksi ‘Bongkar’ pun dipilih sebagai tema sentral dari Panggung Rakyat tersebut,” terang Raiden.
Sementara itu, ekonom Faisal Basri yang akan berorasi dalam acara itu mengatakan, momen Panggung Rakyat Bongkar ini merupakan semacam kesadaran kolektif antara musisi dengan para aktivis, bersuara tentang kondisi bangsanya, tentang potensi permasalahan bangsa di masa yang akan datang.
“Kami, peduli tentang korupsi, kolusi dan nepotisme. Kami peduli tentang pelanggaran atas hak asasi manusia. Saatnya kami bersatu membangun kesadaran kolektif tersebut,” ucap Faisal Basri.
Adapun musisi yang akan tampil mengisi Panggung Rakyat "Bongkar" tersebut antara lain Kotak, Anto Baret feat Andi Malewa, Endank Soekamti, Tony Q. Rastafara, Jamrud, Dead Squad, Pas Band, Iwa K, Young Lex & Friends, serta sejumlah musisi lainnya.
Sementara sejumlah nama yang akan menyampaikan orasi kebangsaan adalah Usman Hamid, Faisal Basri, Ikrar Nusa Bhakti, Zoemrotin K. Soesilo, Danang Widoyoko, M. Roni Syamsuri, Abdullah Riansyah, Arya Dewi Prayetno, Ahmad Tomi Wijaya, Ririn Sefsani, Horja Bius, Fajar Merah, Muhammad Suhud, Bivitri, Lilik, dan sejumlah nama lainnya yang berasal dari berbagai elemen masyarakat.
BERITA TERKAIT: