Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dampak Kualitas Udara di OKI Makin Buruk, Angka ISPU dan ISPA Meningkat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Sabtu, 21 Oktober 2023, 02:59 WIB
Dampak Kualitas Udara di OKI Makin Buruk, Angka ISPU dan ISPA Meningkat
Kondisi kabut asap akibat Karhutla di OKI/RMOLSumsel
rmol news logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir akhirnya menetapkan bahwa kadar udara di Kabupaten OKI tidak sehat.

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKI, Aris Panani, saat rapat koordinasi bersama jajaran OPD Pemkab OKI.

Aris Panani mengatakan, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kabupaten OKI beberapa hari terakhir masih berada posisi sedang dengan indeks 0-100. Namun pada Kamis (19/10) menunjukkan indeks tidak sehat

"Berdasarkan data IQ MS hari ini pada pukul jam 9-12 berada pada (kategori) tidak sehat, sementara pada pukul 14 tadi kembali berada di indeks sedang," kata Aris, dikutip Kantor Berita RMOLSumsel, Jumat (20/10).

Meninjau Permen LHK tahun 2020, lanjut Aris, ketika indeks udara menunjukkan parameter tidak sehat, dianjurkan untuk mengurangi aktivitas di luar ruang.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKI, Iwan Setiawan menambahkan, saat ini kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) per 17 Oktober 2023 cenderung menurun. Namun mengalami peningkatan sejak 19 Oktober 2023.

"Ada enam kecamatan yang mengalami peningkatan kasus ISPA hari ini. Tertinggi di Kecamatan Kayuagung," jelas Iwan, Jumat (20/10).

Berdasarkan data Dinkes OKI, 6 kecamatan yang rentan terpapar ISPA antara lain Kayuagung, Pangkalan Lampam, Cengal, Tulung Selapan, Lempuing Jaya, dan Air Sugihan.

Menurutnya, untuk mengantisipasi penambahan kasus, Dinkes OKI telah melakukan beberapa langkah. Antara lain, pemberian layanan kesehatan bagi Satgas Karhutlah dan masyarakat sekitar lokasi titik api.

Keadaan tersebut memicu dampak bagi dunia pendidikan OKI. Berdasarkan laporan dari DLH dan Dinkes, Dinas Pendidikan OKI akhirnya mengambil keputusan untuk menyesuaikan waktu belajar di Kabupaten OKI.

Kepala Dinas Pendidikan OKI, M. Refly mengatakan, penyesuaian jam belajar tersebut sebagai antisipasi dampak buruk kabut asap yang menimpa warga OKI.

"Kami sudah mengeluarkan surat edaran untuk pergeseran jam belajar ke pihak-pihak sekolah, terhitung hari ini hingga hari Senin nanti," ucap Refly. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA