Pementasan wayang bertempat di Lapangan Bhirawa Yudha Grup 2 Kopassus, Sukoharjo, Kartasura, Jawa Tengah dengan mengundang masyarakat sekitar.
Mayor Inf Aryudha Sakti, selaku ketua panitia mengatakan, perayaan HUT ke-78 TNI mengambil tema "TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju".
Tema tersebut mengandung harapan bahwa TNI akan setia menjadi pengawal pertahanan negara dan bangsa, setia bersinergi dengan masyarakat untuk bersama-sama dalam rangka mendukung Indonesia maju.
Pementasan ini digelar dengan konsep Pesta Rakyat. Hal itu sebagai bentuk sinergi antara TNI dengan masyarakat.
"Kesenian wayang merupakan aset bagi kita semua yang perlu dijaga dan dilestarikan, serta hakikatnya budaya adalah benteng pertahanan bangsa dan mencintai budaya adalah wujud patriotisme," terang Aryudha Sakti, dikutip
Kantor Berita RMOLJateng, Sabtu (7/10).
Pagelaran wayang berlangsung meriah dengan menghadirkan dalang Ki Maryono Ibrahim Saputra, adik dari maestro dalang almarhum Ki H Manteb Soedharsono. Selain itu, pementasan juga menghadirkan pelawak Eko Gudel dan Widi Kocrit.
"Animo masyarakat luar biasa membuktikan bahwa minat masyarakat Solo dan sekitarnya terhadap budaya Jawa masih cukup tinggi," jelasnya lebih lanjut.
Mengambil lakon Bima Kridha sendiri mengisahkan tentang sepak terjang tokoh pewayangan Bima, salah satu keluarga dari satria Pandawa. Seorang ksatria tangguh yang memiliki prinsip kuat dan teguh dalam pendirian dalam menjaga negara menegakkan keadilan.
"Sosok Bima ini seperti halnya para prajurit TNI yang juga setia dan teguh dalam menjaga dan mengawal keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia," tandasnya.
Lakon Bima Kridha diharapkan dapat menebarkan pesan bahwa berbuat atau bertindak kebaikan, akan bermanfaat untuk nusa dan bangsa.
BERITA TERKAIT: