Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lepas Penerima Beasiswa Kuliah Mobil Listrik, BYD: Prospek Industri Mobil Listrik Indonesia Sangat Cerah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 29 September 2023, 13:38 WIB
Lepas Penerima Beasiswa Kuliah Mobil Listrik, BYD: Prospek Industri Mobil Listrik Indonesia Sangat Cerah
Acara pelepasan mahasiswa Indonesia penerima beasiswa yang akan belajar ke Sichuan Engineering Technology College (SCETC) di Deyang, China/Ist
rmol news logo Sebanyak 24 Pemuda Indonesia terpilih mendapatkan beasiswa untuk belajar ke Sichuan Engineering Technology College (SCETC) di Deyang, China. Mereka akan belajar di Jurusan Teknologi Mobil Listrik dan E-Commerce.

Acara pelepasan para pemuda Indonesia yang mendapatkan beasiswa itu digelar di Wisma Samadi, Klender, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Dalam pengarahannya, Plt. Asisten Deputi Industri Pendukung Infrastruktur Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Nayo Ramli, berpesan agar pemuda Indonesia yang mendapatkan beasiswa untuk menyelesaikan kuliah dengan baik dan kembali ke tanah air untuk menularkan ilmu yang didapat.

"Raih kesuksesan dan pengalaman di China, dan pulang membangun Indonesia," kata Nayo Ramli, melalui keterangannya, Jumat (29/9).

Manajer Pelatihan dan Penjualan Asia Pasifik BYD, Jacob Ma menambahkan, Indonesia tengah menuju industri kendaraan listrik, sehingga prospek karier dari peserta beasiswa sangat cerah.

"Indonesia pasti membutuhkan engineer mobil listrik untuk industri EV," ujar Jacob Ma.

Sementara itu, Koordinator Beasiswa SCETC, yang juga Ketua Bidang Kemaritiman dan Investasi DPP GAMKI, Prima Surbakti menyebutkan, beasiswa kuliah SCETC ini merupakan tindak lanjut MoU antara Chindo Business Center, DPP GAMKI, dan DPP FOKSI untuk pengembangan SDM pemuda Indonesia dalam bidang teknologi.

Adapun 24 penerima beasiswa berasal dari Provinsi Papua, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Riau, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Mereka mendapatkan beasiswa penuh untuk studi di China.

"Setiap mahasiswa mendapatkan fasilitas kuliah gratis, seperti biaya kuliah, tempat tinggal, buku kuliah, izin tinggal, asuransi, serta uang saku RMB800 atau kurang lebih Rp1,7 juta setiap bulan," paparnya.

Prima Surbakti pun mengucapkan terima kasih kepada SCETC yang tetap memberi kepercayaan untuk studi dengan jurusan teknologi mobil listrik dan e-commerce kepada anak bangsa.

"Tahun lalu kita sudah mengirimkan 13 orang, dan tahun ini kita mengirimkan 24 orang. Mereka juga punya kesempatan belajar dan bekerja di BYD, perusahaan mobil listrik terbesar di dunia," tuturnya.

Ke depan, lanjut Prima, pihaknya akan menambah kuota beasiswa dan membuka jurusan teknologi lainnya.

"Program ini menjadi investasi jangka panjang. Indonesia membutuhkan SDM yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045," terangnya.

Prima berpesan kepada 24 mahasiswa ini untuk menjaga kesehatan, belajar, dan bergaul dengan baik serta kembali untuk mengabdi di Indonesia dengan membangun industri mobil listrik di tanah air.

"Learning Today - Leading Tomorrow! Tuntut ilmu hari ini, membangun Indonesia besok," pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Plt Asisten Deputi Industri Pendukung Infrastruktur Kemenko Kemaritiman dan Investasi Nayo Ramli, Direktur Chindo Business Center Sanny, Waketum DPP GAMKI Kevin Rouw, Panglima Brigsena GAMKI Andriyas Tuhenay, Ketua Umum DPP FOKSI Muhammad Natsir, dan Manajer Divisi Pelatihan dan Penjualan Asia Pasifik BYD, Jacob Ma. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA