Tujuan pengamanan ini dimaksudkan agar arus lalu lintas yang akan dilalui para delegasi, tamu negara, serta masyarakat dapat berjalan baik dan lancar.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menjelaskan, untuk pengamanan rute dikerahkan sebanyak 1.128 personel, 300 personel untuk pengamanan parkir dan 251 personel untuk pengawalan yang terdiri dari 75 personel untuk pengawalan delegasi baik dengan kendaraan roda dua dan roda empat.
"Lalu sebanyak 176 personel BKO paspampres," kata Sandi dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/9).
Menurut Sandi, kepadatan lalu lintas di Jakarta memang kerap terjadi. Karena itulah dalam pelaksanaan KTT ASEAN akan dilakukan rekayasa lalu lintas berupa buka tutup jalur di sejumlah jalan.
Hal ini dilakukan saat delegasi melintas, baik ke venue utama KTT ASEAN, ke akomodasi maupun venue lainnya.
Bukan hanya buka tutup jalur, Polri juga sudah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membuat surat edaran soal pembatasan kendaraan besar di sejumlah ruas serta kebijakan
work from home (WFH) untuk mengurangi mobilitas masyarakat selama penyelenggaraan KTT ASEAN.
"Kami juga mengusulkan ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mengganti proses belajar mengajar sekolah yang ada di sekitar venue KTT ASEAN untuk dilakukan secara daring," kata Sandi.
BERITA TERKAIT: