Anggota Bawaslu Kota Semarang, Nining Susanti mengatakan, kegiatan itu digelar sebagai wujud bahwa pemilu harus dinikmati semua warga negara dengan rasa yang sama.
“Semangat kegiatan ini sederhana. Dasarnya adalah pemilu ini milik bersama, sehingga setiap warga negara memiliki hak untuk ikut terlibat dalam proses penyelenggaraan pemilu termasuk disabilitas,” kata Nining Susanti dikutip
Kantor Berita RMOLJateng, Jumat (19/5).
Bawaslu, lanjut Nining, berharap akan adanya keterlibatan aktif dari masyarakat di dalam penyelenggaraan pemilihan umum bukan hanya diwakilkan oleh Bawaslu atau KPU saja.
“Bukan hanya sekedar mencoblos tetapi bisa berperan kristis sebagai pengawas partisipatif,” ucapnya.
Dalam kegiatan ini masing masing perwakilan juga menyampaikan aspirasi dan harapan akan kemudahan aksesibilitas pelaksanaan pemilu ke depan.
Seperti kemudahan akses TPS, pemahaman petugas di TPS terkait kebutuhan pemilih disabilitas, adanya alat bantu huruf braille untuk semua jenis surat suara dan jemput bola terhadap disabilitas yang punya keterbatasan fisik.
Nining juga meminta data ke komunitas yang hadir meliputi nama keanggotaan dan nomor induk kependudukan (NIK) untuk dikawal lebih lanjut dalam pendataan data pemilih Pemilu 2024.
Nining berharap pasca kegiatan acara ini akan tetap terbangun komunikasi untuk memastikan proses pemilu inklusif untuk mengakomodasi semua harapan masyarakat.
“Harapannya seluruh lapisan masyarakat harus ikut serta dalam pesta demokrasi 2024 mendatang termasuk kaum disabilitas,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: