Sebelumnya aksi ini sudah direncanakan akan diisi doa bareng serta penyampaian aspirasi berbagai isu terkini, di antaranya soal kontestasi mendatang.
"Kami batalkan kegiatan tersebut dan menyerukan anggota Nabrak yang menuju ke Kota Surabaya untuk kembali ke daerahnya masing-masing," kata Panglima Nabrak, Firmansyah Ali, di Surabaya, Rabu malam (3/5).
Firman menjelaskan alasan mengapa akhirnya Nabrak batal menggelar aksi. Di antaranya karena besarnya animo anggota Nabrak dari berbagai daerah yang bakal ikut aksi. Jika tidak dibendung, Cak Firman mengklaim bisa ribuan orang yang datang.
"Saya tidak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan bersama kalau sampai lebih dari 2 ribu orang," ungkapnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJatim.
Alasan lain, imbuhnya, karena akan ada aksi dari elemen lain.
"Saya takut isunya tidak sama dengan Nabrak. Soalnya Nabrak ini tidak boleh berpolitik praktis. Kami berpolitik kebangsaan dan berpolitik perspektif," tegasnya.
Di sisi lain, dia juga membantah jika rencana aksi itu sebagai bentuk demonstrasi.
"Sebetulnya rencananya hanya doa bersama dan aspirasi agar kader atau tokoh NU bisa mencapai puncak pengabdian di negeri ini," jelasnya.
"Ada isu kami akan mendemo PWNU, mana mungkin? Kualat kami kalau mendemo PWNU. Jadi sebenarnya kami hanya mau pinjam tempat, karena PWNU itu simbol kebanggaan masyarakat NU Jawa Timur," tandasnya.
BERITA TERKAIT: