Bantuan beras ini disalurkan Perum Bulog Kantor Wilayah Sumut ke penerima yang berhak, di mana setiap orang yang terdaftar (miskin ekstrem) akan menerima 10 kg per kepala keluarga (KK).
“Kita ingin bantuan ini tepat sasaran, karena walaupun sudah
by name by address ada saja mis-nya, ini karena kurang akuratnya data kita. Saya mohon maaf, tetapi waktu ke waktu terus kita benahi dan terus membaik,†kata Edy Rahmayadi di Perum Bulog GBB Pulo Brayan Darat I, Jalan Mustafa Nomor 5-A, Medan, Senin (10/4).
Edy Rahmayadi menambahkan, bantuan-bantuan seperti ini harus bisa diubah ke konsep yang berbeda ke depannya. Bukan lagi memberikan barang jadi, namun menurut Edy Rahmayadi pemerintah harus memikirkan cara untuk memberikan pemicu agar masyarakat mandiri.
“Sekarang memang masyarakat masih membutuhkan sekali bantuan dari pemerintah, tetapi ke depan kita harus pikirkan cara yang lain, kita tidak lagi memberi mereka ikan, tetapi kita memberi pancing,†kata Edy Rahmayadi didampingi Kepala Biro Perekonomian Naslindo Sirait, dikutip
Kantor Berita RMOLSumut.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Sumut Arif Mandu mengatakan, bantuan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat selama Ramadan dan Lebaran. Bantuan ini akan disalurkan selama tiga bulan dan diantar langsung PT Pos kepada penerima manfaat.
“Ini untuk membantu masyarakat kita yang kurang mampu di bulan Ramadhan dan Lebaran nanti. Kami juga berharap bantuan ini bisa meredam inflasi yang ada di Sumut,†kata Arif Mandu.
Hadir pada Pelepasan Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk Bantuan Pangan 2023 ini antara lain Perwakilan BPKP Provinsi Sumut, Kwinhatmaka, dan Executive Vice President PT Pos Indonesia Regional 1 Sumatera, Agus Aribowo. Hadir juga OPD terkait Pemprov Sumut, serta beberapa penerima manfaat bantuan beras ini.
BERITA TERKAIT: