Alumni Teknik Elektro ITB angkatan 1972 itu merupakan salah seorang penyusun "Buku Putih Perjuangan Mahasiswa" yang diterbitkan Dewan Mahasiswa (DM) ITB tahun 1978.
Kabar duka ini disampaikan ekonom senior Rizal Ramli, beberapa saat lalu (Kamis pagi, 6/4).
Rizal Ramli dan Abdul Rachim bersahabat sejak duduk di bangku kuliah. Saat Rizal Ramli menduduki posisi Menko Maritim dan Investasi (2015), ia mengajak Abdul Rachim yang akrab disapa Miming menjadi salah seorang staf khusus Menko.
"Innalillahi wa innailahi rojiun. Saya sangat sedih atas meninggalnya sahabat dan kawan seperjuangan, Ir. Abdul Rachim, Elektro ITB 1972," tulis Rizal Ramli.
Rizal menambahkan, selain dirinya dan Abdul Rachim, penulis Buku Putih itu lainnya adalah Irzadi Mirwan ITB dan Josef Manurung.
Buku Putih yang mereka tulis mengkritik pembangunan Orde Baru yang dinilai menciptakan kesenjangan dan ketimpangan, juga mengabaikan aspek pendidikan.
Buku Putih itu dipandang sebagai salah satu mile stone penting dalam perjalanan perlawanan terhadap Orde Baru. Peneliti Cornel University, Bennedict Anderson, menterjemahkannya ke dalam bahasa Inggris. Setelahnya, buku ini terjemahkan ke dalam delapan bahasa asing.
Karena Buku Putih itu, Rizal Ramli dan Abdul Rachim sempat merasakan dinginnya sel penjara Sukamiskin selama 1,5 tahun.
Mereka dipenjara bersama Ketua DM ITB Heri Akhmadi, dan sejumlah aktivis mahasiswanya, seperti Al Hilal Hamdi dan Ketua DM Unpad Iskaidir Chatab, juga Ketua DM Unisba Aa Tarsono.
"Dan selama belasan tahun kemudian, kami terus bersama memperjuangkan pemerintahan yang adil dan prorakyat," kata Rizal Ramli lagi sambil mendoakan agar amal kebaikan alm. Abdul Rachim diterima Allah SWT.
Abdul Rachim kini merupakan anggota Dewan Pakar Partai Buruh. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka Jalan Swakarsa IV G 3, Pesona Residence, Jatibening, Bekasi, dan akan dimakamkan di TPU Jatiwaringin 1.
BERITA TERKAIT: