Demikian imbauan Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (11/3).
“(Sikap waspada untuk warga di) jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak. Sebab saat ini erupsi masih berlangsung seperti disebutkan BPPTKG dalam pesan tertulisnya,†ujar Abdul Muhari.
Ia juga menjelaskan, dalam rekaman visual BPPTKG masih terlihat gunung dengan jelas hingga kabut 0-II. Sebab, asap kawah terpantau bertekanan lemah, dan teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
“Di samping itu juga teramati satu kali guyuran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya, suara guguran dua kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan,†urainya.
Lebih lanjut, BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yakni meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara pada sektor tenggara, antara lain meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Adapun potensi lontaran material vulkanik, bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Guna mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, maka masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,†ucapnya.
“Masyarakat diminta agar selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,†demikian Abdul Muhari menambahkan.
BERITA TERKAIT: