Direktur RSPP, dr Theryoto menyampaikan informasi tersebut saat menggelar jumpa pers bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, di RSPP, Jalan Kyai Maja No. 43, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu sore (4/3).
“Dari kemarin kita berusaha semaksimal mungkin, kebetulan ada satu pasien perempuan baru 2 jam lalu, karena luka bakar cukup luas, hampir mendekati 100 persen, tidak tertolong,†ujar Theryoto.
Ia menjelaskan, RSPP sejak dini hari tadi langsung membuka pelayanan untuk perawatan korban kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang.
“Total yang kami terma itu ada 26 pasien. Di mana dewasa ada 23 dan anak-anak ada 3,†urainya.
Selain itu, dari segi kondisi luka pasien, RSPP mengkategorikan dua kelompok pasien yang dirawat karena luka bakar yang dialami.
“Ini kita kategorikan ada 2 kelompok, yaitu kelompok yang butuh ICU dan kelompok yang tak butuh ICU. Nah, dari kelompok yang butuh ICU itu ada sekitar 13 pasien, dan yang tidak butuh ICU juga 13 pasien,†urai Theryoto.
“Kenapa kita kategorikan kelompoik ICU? Mereka butuh alat bantu kerena luka bakar, ada pemasangan ventilator, operasi untuk membuat jalan nafas dan lain-lain,†sambungnya.
Namun, karena terdapat satu pasien yang meninggal pada hari ini, Theryoto memastikan jumlah pasien ICU yang masih dirawat di ICU 12 korban.
BERITA TERKAIT: