Bahkan, hujan juga disertai angin kencang yang datang sewaktu-waktu dan tak jarang membuat pohon yang ada di pinggir jalan tumbang.
"Hal tersebut dipicu oleh adanya pengaruh monsun Asia yang cukup konsisten dan kemudian diperkuat oleh aktifitas aliran lintas ekuatorial yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir," kata Senior Forecaster BMKG, Muhammad Hakiki saat dikonfirmasi, Rabu (1/3).
Aktivitas tersebut memicu pertumbuhan awan-awan hujan jenis cumulonimbus (Cb) di sekitar wilayah Indonesia terutama di bagian barat di wilayah pulau Jawa, sebagian wilayah Kalimantan, dan Sumatera.
Awan Cb tersebut dapat menimbulkan terjadinya hujan lebat yang disertai kilat/petir dan hembusan angin yang cukup kencang.
Selain itu, Hakiki juga menyebut cuaca eksrem juga disebabkan karena adanya pola pertemuan dan belokan angin di sekitar wilayah Jawa sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
"Selain itu aktifnya gelombang atmosfer berupa Rossby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin yang terpantau aktif di wilayah Indonesia," kata Hakiki.
BMKG pun memperkirakan potensi cuaca hujan sedang hingga lebat masih dapat terjadi dalam tiga hari ke depan, dengan kejadian hujan banyak pada dini hari hingga pagi hari.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap hati-hati dalam beraktivitas dan mempersiapkan payung serta jas hujan bila berpergian rumah.
BERITA TERKAIT: